Bab 60

2K 206 24
                                    

Mereka sampai di kediaman Duke selatan pada malam hari.

Ran turun dari kereta kuda dengan linglung, untung saja dia di tuntun oleh Joen untuk turun dengan selamat.

Setelah menetralkan rasa pusingnya, dia melirik sekeliling dengan seksama.

Lampu sihir yang menerangi kediaman Duke selatan memancar sangat terang, sampai dapat terlihat dari luar gerbang kediaman.

Banyak kereta kuda dengan berbagai macam lambang bangsawan berlalu lalang.

"Mari masuk, tuan Ran," ucap Aeron dengan ramah. Joen yang di belakangnya hanya mengangguk kecil.

"Ah, ya. Baiklah."

Setelah mengidentifikasi diri, ketiganya pun masuk ke dalam kediaman Duke selatan dengan tenang.




.
.
.







Suara alunan musik yang melantun dan suara orang-orang yang berbicara membuat suasana di dalam aula pesta di kediaman Duke selatan menjadi ramai.

Ran hanya bisa mengikuti putra mahkota dalam diam. Kepala kstaria Joen sudah berkumpul dengan kstaria bangsawan lainnya.

Ran sesekali memperkenalkan diri ketika para bangsawan yang menyapa putra mahkota bertanya.

Sejauh ini, kebanyakan tatapan yang di lontarkan dari para bangsawan terhadap kelompok kami adalah iri dan tajam. Yah, itu sih wajar bagi putra mahkota Kekaisaran mendapatkan tatapan iri dari para bangsawan yang berada di fraksi Duke selatan.

Tapi... Sepertinya tidak hanya putra mahkota saja yang di tatap, Ran merasa tatapan itu lebih tertuju kepadanya.

"Apa anda merasa tidak nyaman?" tanya Aeron di sela-sela acaranya yang menyapa beberapa bangsawan.

Ran menghela nafasnya pelan, "Sejauh ini, cukup baik. Anda tidak perlu khawatir. Saya rasa, sepertinya anda yang terlihat tidak nyaman, Putra mahkota."

Aeron terkekeh sinis. "Haha, ternyata bukan hanya sihir saja. Anda juga hebat dalam memahami perasaan seseorang, ya..."

Ran terdiam sejenak. Kemudian dia ikut terkekeh pelan. "... Terimakasih atas sindiran anda. Ini adalah sebuah kehormatan bagi saya."

"Haha, sebuah kehormatan bagi saya juga."

Aeron dan Ran saling melemparkan senyum manis yang tersiratkan sindiran di dalamnya.

Suara berisik dari alunan musik berganti dengan suara seseorang yang memenuhi seluruh ruangan.

"Terimakasih untuk para bangsawan yang sudah jauh-jauh dari wilayahnya dengan suka rela menghadiri undangan saya yang tiba-tiba ini..." ucap Duke selatan memulai pembukaan.

Para bangsawan yang tadinya saling berbisik satu sama lain kini terdiam serentak.

"Saya mengundang para bangsawan sekalian untuk merayakan ulang tahun istri saya yang saya cintai. Saya harap para bangsawan sekalian menikmati acaranya dengan sungguh-sungguh..." Lanjut Duke selatan dengan ramah.

Seorang wanita bersurai hitam panjang dengan mata berwarna senada. Menggunakan gaun berwarna merah cerah dengan beberapa permata berwarna emas membuat kesan wanita tersebut menjadi megah.

Mendekat ke arah Duke selatan dan menerima uluran tangan dari Duke dengan senang hati. "Terimakasih sudah meluangkan waktu anda sekalian untuk menghadiri pesta ulang tahun saya. Saya harap selama tiga bari kedepan anda sekalian menikmati pestanya," ucap wanita tersebut dengan senyum tipisnya.

"Kalau begitu, mari mulai acaranya dengan meriah!"

Para bangsawan mulai bertepuk tangan bersama. Saling berbisik tentang sikap Duke dan Duchess yang terlihat serasi.

Has a Unique Magic That is None Other Than Tarot CardsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang