Part 110

59 3 2
                                    

✍️ : 06-04-2023
✍️ : 09-10-2024

。 ₊°༺❤︎༻°₊ 。

Happy reading bestie
。 ₊°༺❤︎༻°₊ 。

Brak
"Anjim, anak setan siapa tuh yang buka pintu gak pake otak" latah Sonya.
"Hus, gak boleh ngomong kayak gitu sayang"
"Kaget gue njir"
"Van, elu kalau buka pintu bisa di ketuk dulu gak? untung Mak gue gak punya riwayat sakit jantung, gimana kalau Mak gue punya riwayat penyakit jantung terus meninggoy gue cincang lu" ucap Sonya.
"Hehehe, maaf buk bos, pak bos, tante" jawab Evan sambil cengengesan.
"Hmm, sekali lagi lu kayak gini siap-siap gue ceburin ke kolam ikan piranha lu" ancam Rian
"Eh, jangan bos, maaf semuanya"

(Part sebelumnya....)

" Gue baru tau kalau mau buka pintu itu pakai otak, jadi kalau mau buka pintu itu kepala di pecahin dulu ya? terus otak nya di keluarin untuk buka pintu gitu?" tanya Raka dengan wajah polos.
"Eh dodol ya gak gitu juga konsep nya" -Agis-
"Terus gimana juga? tadi kan Sonya bilang buka pintu gak pake otak, jadi buka pintu itu harus pake otak"
"Coba lu keluar terus pintu nya di tutup dulu, terus baru di buka lagi" ucap Masri. Dengan polosnya Raka melakukan apa yang di suruh sama Masri.
Ceklek
"Itu Lo tau cara buka pintu, jadi kenapa lo tanya kalau buka pintu itu harus pakai otak?" tanya Ikbal geram.
"Oh iya ya"
"CK, Tasya mana udah sampai belum?" tanya Sonya
"I am here" jawab Tasya yang baru sampai bersama Gio.
"Datang juga lu, kemana aja lu gue cariin gak nongol-nongol" ucap Sonya pada Gio
"Gimana sih Queen, gue di kasih tugas terus malah di cariin" jawab Gio kesal pasal nya dirinya baru selesai melakukan misi yang di kasih Sonya sebulan yang lalu. Ya misi kali ini cukup berbahaya dan sulit, jadi memerlukan waktu lama untuk menyelesaikan misi tersebut.
"Oh gue lupa, terus gimana?" jawab Sonya santai tanpa beban.
"Semuanya beres, pasukan cuma gugur beberapa orang, semua aman terkendali" jawab Gio.
"Hmm, Alex?"
"Alex cuma luka kecil, sekarang lagi koma" jawab Gio santai.
pletak (Gimana sih bunyi kepala di ketuk? soalnya lupa, anggap aja gitu bunyi nya ya guys)
"Itu bukan luka kecil, tapi luka besar sampai koma lagi anak orang" ucap Lisda menggebu-gebu.
"Bagi kami sih itu luka kecil, kalau luka besar itu pasti nya udah meninggoy" sahut Tasya sambil mengelus kepala Gio yang di pukul Lisda.
"Serah lu dah, malas gue berdebat sama lu"
"Yang lain?" tanya Sonya.
"Masih hidup, gue bawa oleh-oleh nih" ucap Gio sambil memperlihatkan tangan nya yang entah lah, pokoknya ngeri untuk di lihat.
"Itu kenapa nak?" tanya Mira.
"Oh ini di kena belati Tan, awalnya cuma tergores dikit tapi malah kena tembak, terus kena apa lagi ya, lupa" jawab Gio tanpa beban.
"Hah, kamu bilang itu tergores dikit, itu tulang kamu pasti kelihatan terus kamu bilang kena tembak, ya ampun nak. Emangnya kamu ngapain sih bisa kayak gini?" tanya Adel ya Adel pernah menjadi seorang petugas medis tapi setelah menikah dan Rian lahir Adel berhenti bekerja sebagai dokter, katanya ingin merawat dan menjaga anak nya saja.
"Iya sih Tan, tulang nya kelihatan, makanya sesudah itu aku pulang terus jahit sendiri deh" jawab Gio.
"The best, itu baru teman gue, mandiri. Berapa jahitan?" jawab Sonya dan di akhiri dengan bertanya.
"Berapa ya? emm gue gak itung, soalnya gue baru siap operasi Tio. Tio kena tembakan di perutnya jadi gue operasi tuh bocah dulu, baru gue jahit nih tangan, jadi gue nggak hitung berapa jahitan, soalnya gue udah capek"
"Hah? lu pande operasi anak orang?" tanya Evan gak percaya.
"Eh jangan salah, pacar gue lulusan s3 kedokteran ya, bukan cuma ilmu kedokteran bagian bedah aja dia pelajari, tapi semua ilmu kedokteran dia pelajari, terus dunia teknologi, industri, pokoknya semuanya dia pelajari" jawab Tasya banga.
"Jadi gue bisa dong belajar ilmu kedokteran sama Gio?" tanya Evan.
"Gak, pacar gue gak boleh jadi guru, pekerjaan pacar gue lebih bagus dari pada ngajarin elu" ucap Tasya.
"Ya elah lu"
"Sebenarnya lu menyelesaikan misi apa?" tanya Ikbal kepo.
"Emm, kalau lu mau tau tanya sama Queen aja" sahut Gio.
"Queen? siapa queen nak?" tanya  Mira.
"Anak tante"
"Sonya maksud kamu?" tanya Mira dan dibalas anggukan oleh Gio.
"Emangnya apa yang kamu suruh sama nak Gio sayang?" tanya Mira penasaran.
'Anjirt, gue harus bilang apa? kan gak mungkin gue bilang melawan melawan klen mafia musuh gue' ucap Sonya dalam hati.
"Oh, itu Sonya suruh Gio sama yang lain jaga keamanan, perusahaan Sonya di serang lawan, iya perusahaan Sonya di serang" jawab Sonya
"Tapi kenapa bisa kayak gini? anak orang hampir mati?" tanya Mira yang gak percaya akan jawaban sang anak.
"Ya namanya juga orang mau ngambil perusahaan Sonya, ya mereka merencanakan pembunuhan terhadap staf Sonya lah" jawab Sonya ngarang.
"Tapi ini bukan kayak di kelalaian seperti kamu bilang sayang, ini seperti perebutan daerah kekuasaan, apalagi setelah mendengar cerita singkat dari teman kamu" timpal Mahendra yang entah kapan masuk ke ruangan tersebut.
'Ah Daddy kenapa bilang kayak gitu sih, kan gak mungkin juga gue jujur, gue gak mau identitas asli gue di ketahui semua orang, termasuk keluarga gue sendiri' batin Sonya.
'Ini kok suasana jadi kayak gini sih' batin Tasya.
'Sumpah gue gak bisa bantuin queen sekarang, otak gue lagi gak bisa di ajak kerja sama' batin Bunga.
'Anjirt, suasana menegang gue harus bantu Queen, gak boleh ada yang tau jati diri Queen yang sebenarnya' batin Mika
'Semoga queen bisa menjawab apa yang di tanya Daddy nya'
"Emm, om Mahen kayak gak tau aja, apalagi perusahaan Sonya lagi naik daun, jadi banyak yang iri. Jadi gak bisa di pungkiri ada yang berbuat jahat sama Sonya, untungnya ada Gio sama yang lain. Jadi Sonya tetap aman gak di celakain sama musuh" ucap Mika.
"Oh iya Son, gue ada bawa pesanan elu nih" ucap Tasya mengalihkan pembicaraan, sebelum Mahendra bertanya tentang penyerangan yang sempat dibahas.
"Mana? gue udah gak sabar, ini buatan siapa?" jawab Sonya.
"Buatan Karin, kebetulan Karin lagi buat salad, gue suruh aja sekalian buat" sahut Tasya
"Oi, anak kucing gue mati" ucap Bunga setalah semuanya membisu.
"Yang mana mati? Anak gue gak mati kan?" sahut Sonya.
"Enggak, anak lu masih hidup, malahan udah beranak sekarang" jawab Bunga.
"Terus siapa yang mati?"
"Poka, dia mati karna sakit" ucap Bunga sedih.
"Poka? siapa poka?" tanya Al.
"Poka itu harimau peliharaan Bunga" jelas Mika.
"Hah? sejak kapan kamu pelihara harimau sayang?" tanya Al pasalnya dia tak pernah tau jika Bunga memelihara hewan apalagi harimau.
"Ya kamu mana tau, lagian aku gak pernah kasih tau kamu, poka tinggal di kandangnya Sonya sama peliharaan yang lain"
"Terus kalau kamu sayang pelihara apa? gak mungkin kamu gak punya hewan peliharaan kan?" tanya Mahendra pada sang anak.
"Heheh, Daddy tau aja"
"Sonya punya macan putih om, terus harimau putih, pokoknya hewan peliharaan Sonya paling banyak, kalau om liat mungkin ini syok liat hewan peliharaan anak om" timpal Gio.
"Emangnya kamu pelihara apa aja sayang?" tanya Rian kepo.
"Banyak, ada singa, ada harimau, ada apa lagi ya, pokoknya banyak" jawab Sonya.
"Bisa dibilang kebun bintang, semua hewan ada sama dia dari yang ukuran nya kecil sampai ukuran besar ada sama Sonya" sahut Tasya.
"Eh kalian kenapa bahas tentang hewan peliharaan gue sih! bukannya kalian ke sini mau jenguk Rian, terus kenapa gue yang di tanya?" ucap Sonya yang kesal karna di tanyakin melulu .
"Hehehe"

。 ₊°༺❤︎༻°₊ 。

Bersambung

。 ₊°༺❤︎༻°₊ 。

Hati-hati guys Riza balik lagi nih, ntar Riza bakal sering update kalau lagi gak sibuk ya guys, soalnya lagi UTS nih, rasanya baru kemarin masuk kuliah eh udah di pertengahan semester aja, huh, doain nilai Riza bagus ya guys.

Jangan lupa vote, komen, follow ya guys see you next chapter bye bye 👋👋👋

TERJEBAK CINTA KETOS TAMPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang