Setiap senyuman dan sentuhan kecil membawa getaran, sementara di sekitar mereka, pasar tetap berdenyut dengan energi khasnya.
Di antara hiruk pikuk pedagang dan pembeli, senyuman, tatapan, dan sentuhan kecil membawa getaran yang tak terduga. Cinta h...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Double up malam minggu terlaksana, mohon untuk tidak siders.
ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ
Tono memberi kotakan berwarna mera kepada seorang wanita yang menjabat sebagai guru bimbel private anak-nya. "Ini kado spesial buat kamu neng," ucapnya.
Tentu wanita yang sedang diberi hadiah memasang ekspresi senang lalu memeluk leher lelaki tersebut. "Aaaa, makasih aa sayang."
"Sama-sama sayang," jawab Tono kini mulai membuka bathrobe yang membaluti tubuh sang wanita.
Sang wanita juga tak mau kalah, kini mencium bibirnya setelah ia memakai cincin emas hadiah dari juragan sapi itu. Jadi kalian tahukan apa yang sedang keduanya lakukan di dalam kamar staycation(?)
"Ih abang enak di rumah disini nggak enak," kata Mona sambil berjalan tertatih kearah pintu kamar.
"Kemarin diprotes tetangga de. Dikira aku mukulin kamu soalnya kamu nangis kejer, padahal kamu nangis kejernya gegara kesedak lintah ku." jawab Koko sambil mengecek barang bawaan mereka ada yang tertinggal atau tidak.
Mona merentangkan dua tangannya kepada suaminya. "Gendong. Dede nda kuat jalan lagi, perih huwaaa..."
Koko pun menggendong istrinya ala koala tuk keluar dari kamar staycation yang disewa hanya tiga jam. Sekitar pukul sepuluh malam mereka keluar dari staycation tersebut. "Kok banyak polisi ya bang? Dede takut ih." tanya Mona mengeratkan pelukannya.
"Paling mau ada penggerebekkan. Namanya juga staycation murah de," ucap Koko kemudian mendudukan istrinya diboncengan motor aerox milik kakak laki-lakinya.
"Mau kabur kemana kalian?" tanya salah satu polisi yang menghampiri keduanya.
"Mau pulang pak. Udah selesai check in kita," jawab Koko.
"Ktp mana?" tagih sang polisi menahan Koko yang akan menyalakan motor.
Koko menghelas nafas panjang lalu mengeluarkan dompetnya, ia mengambil ktp-nya dan istrinya kepada polisi. "Noh, baca pak status dah kawin."
"Gak percaya kami. Jangan-jangan kamu pedofil, soalnya ceweknya terlalu muda." ucap sang polisi.
"Loh bapak! Saya ini istrinya!" protes Mona.
"Surat nikah ada gak?" tanya polisi.
"Cok ya di rumah kalo surat nikah. Ya kali saya bawa kemana-mana yang ada ntar ilang pak," jawab Koko yang sudah tidak sabar karena dirinya itu sudah lelah.
"Ktp kalian kami tahan sekarang, kami membutuhkan bukti asli. Jadi mohon ambil surat nikah-nya terlebih dahulu tuk menebus ktp ini di kantor polisi Ciledek," ujar sang polisi mengantongi dua ktp tersebut.
"O asu! Fxck!" seru Mona sambil menunjukkan jari tengahnya.
"Astaga sayang kurang sopan. Harusnya tuh o jancxk pxlisi nggatél." koreksi Koko kemudian mengegas motornya tuk pergi dari hadapan polisi.