Tono mengobrak-abrik isi rumahnya karena ia marah akan kejadian Wijayanto menggendong istrinya. "Lo mau nyelingkuhin gue ha?" sentaknya dengan menggebrak pintu kamar.
"Apa sih Ton? Tadi Yanto cuman reflek nolongin gue dari ujan." jawab Sofya mencoba membujuk suaminya yang tengah marah. "Gue enggak selingkuh."
"Lo selingkuh! Nggak ada ceritanya cuma hujan doang sampe gendong-gendongan! Fak!" sentak Tono menunjuk Sofya tajam.
Sofya menahan jari telunjuk suaminya yang ada di depan wajahnya. "Sumpah demi Tuhan gue nggak selingkuh, lo bisa tanya Koko atau Mursid yang jadi saksinya."
"Alah palingan lu sogok duit, apalagi Koko adik lo. Pada sengkokolan pasti," ucap Tono menghempaskan tangan Sofya.
"Gue kurang apa Sof ke lu?" tanya Tono lalu keluar rumahnya meninggalkan istrinya menggunakkan motor astreanya.
Sofya menghela nafas panjang, ia mengusap air matanya yang berada di ujung pelupuk. "Huh, susah banget ngeladenin Tono versi kecil."
"Bunda nggakapapa?" tanya Ajun keluar kamarnya melihay ibunya membersihkan barang yang berjatuhan di dalam rumahnya akibat insiden pertengkaran kecil baru saja.
"Gapapa, biasa babeh mu lagi kumat cemburuannya jadi gitu." balas Sofya.
Ajun membantu ibunya tuk membereskan barang-barang yang semburat di dalam rumahnya karena ulah kekanak-kanakan sang ayah. "Padahal babeh sendiri suka genitin cewek lain ya bun."
"Iya, makanya jangan niru kebiasaan jelek babeh mu." jawab Sofya.
"Bunda enggak marah?" tanya Ajun.
"Udah biasa bunda, buat apa cemburu? Malah bunda merasa bersalah sendiri kalo masih kurang di mata babeh mu." jawab Sofya membuat Ajun langsung memeluknya.
"Bunda enggak kurang, bunda itu perfect cuman babeh aja yang aneh."
Sofya tersenyum membalas pelukan hangat putranya. "Sifat jelek dari babeh jangan ditiru ya kak, tiru yang baik-baiknya."
"Enggak ada sifat baiknya sih," jawab Ajun.
"Ada sifat baiknya babeh, suka ngutangin Mursid sama Jufry tapi babeh gak pernah nagih utang mereka. Kan sama dengan sifat baik memberi bantuan bagi yang kurang mampu," ucap Sofya yang dimatanya Tono masih memiliki sifat baik, padahal kalian tahu sendirikan sifat asli suaminya seperti apa?
"Baiknya ke temennya doang, ke bunda enggak."
"Bunda aja sering berantem sama babeh," sambungnya.
"Ya namanya berumahtangga kak pasti ada huru-haranya. Om Rian sama Onti Nana juga sering berantem kan?"
Ajun menganggukkan kepalanya iya, "Tapi Om Koko sama Mona kenapa nggak pernah berantem?"
"Ya soalnya Mona anak jalanan, kalo nggak ada Om Koko hidupnya gak enak dan gak jelas. Beda sama bunda atau Onti Nana yang masih punya keluarga, meskipun onti Nana mantan anak punk gitu-gitu bapaknya ustad punya pesantren di Tuban." balas Sofya membuat Ajun berpikir ada benarnya.
"Tapi Om Koko juga enggak pernah marahin Mona atau genitin cewek lain." ucap Ajun.
"Om Koko tuh kayak bunda kalo udah dapet pasangan satu ya satu itu aja terus, gak bisa berpaling ke lain kalo nggak di selingkuhin."
Ajun jadi berpikir lagi tuk menanyakan sesuatu yang ada dibenaknya akhir-akhir ini. "Kalo babeh selingkuh lagi gimana bun?"
"Santet ceweknya."
●○●
"Tata dipang gil Nola..." cerita Pitaloka disisi ibunya yang sedang menata pakaian yang baru saka datang dari laundry-an di ruang tengah. "Nola?" tanya sang ibu bingung.
![](https://img.wattpad.com/cover/382730196-288-k142799.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PASAR CINTA
FanfictionSetiap senyuman dan sentuhan kecil membawa getaran, sementara di sekitar mereka, pasar tetap berdenyut dengan energi khasnya. Di antara hiruk pikuk pedagang dan pembeli, senyuman, tatapan, dan sentuhan kecil membawa getaran yang tak terduga. Cinta h...