ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ3♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ

939 84 29
                                        

Roro duduk di kursi warung bakso Yanto sambil meminum es kelapanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Roro duduk di kursi warung bakso Yanto sambil meminum es kelapanya. Ia memandangi Wijayanto yang sedang bekerja melayani pembeli bakso.

"Kalo malem tambah rame ya a," katanya.

"Iya soalnya jadi pasar malem banyak street food di pinggiran sini sama mainan-mainan pasar malem," jawab Wijayanto dengan memegang nampan berisi lima mangkok bakso.

"Pantes donatnya habis terus soalnya abang buka baksonya pagi-malem." ucap Roro.

"Itu siapa emang neng yang buat donat?"

"Una sendiri, buat tambah spp sekolah."

"Gue bantu ya a, tapi ntar kasih gue cuan pas habis bantu."

"Ayo neng mangga," jawab Wijayanto antusias, ia makin semangat bekerja jika gadis pujaannya membantu menjuali bakso disana.

"Bakso! Bakso! Bakso Yanto! Cihuy!" teriak Roro berpromosi.

"Makin rame nih sob," kata Arhan datang sambil menggendong batita berjenis laki-laki dan menggandeng wanita disisinya.

"Iya nih ada jin penglarisnya." jawab Wijayanto sambil menunjuk Roro.

Istri Arhan melihat tampilan gadis yang sedang membantu Wijayanto tersebut. "Kek gak asing, anak SMANSADEK?" tanyanya.

Mendengar pertanyaannya, Roro menoleh ke wanita yang bertanya mengenai sekolahnya. Ia juga tidak asing dengan wajah wanita itu, "Siapa ya?"

"Saya guru baru di SMANSADEK, baru diangkat asn disana bulan ini. Kamu yang dihukum hormat bendera gara-gara bolos sekolah lewat dinding belakang sekolah kan." kata Mutya—istri Arhan.

Roro hanya menyengir sambil mengusap tengkuknya yang tidak gatal. "Bukan keknya bu, salah orang kali."

"Oh iya kali ya," gumam Mutya lalu duduk disamping suaminya.

"Isinya kayak biasanya?" tanya Wijayanto.

"Yaps, kalo anak gue gak pake kuah." balas Arhan mendudukan putranya disisinya.

Njir guru baru di SMANSADEK ternyata bojonya kang bengkel pasar ciledek, Kok mau ya Sarjana dapet kang bengkel? batin Roro.

"Huh," keluh Una yang baru saja mengangkat galon yang baru saja datang, baru juga sehari ia menjadi karyawati part time di toko galon milik Sofya. Ia mengelap keringatnya menggunakkan punggung tangannya.

Semangat demi lulus SMA, batin Una.

"Udah neng istirahat aja," ucap Jalil kemudian menyodorkan air mineral dari botol kepadanya.

Una menerimanya dan berterimakasih, lalu ia meminum air tersebut. "Tutup tokonya jam berapa ya?"

"Biasanya jam delapan udah tutup. Tapi kalo malming tutup jam sembilan malem, nanti ada duit lemburnya kok." jelas Jalil padanya.

PASAR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang