"Guys stop sangkut pautin si kembar sama pihak Mona ataupun keluarganya, mereka berdua emang adik angkatnya dan gue sendiri duda."
Koko memberikan klarifikasinya melalui siaran langsungnya di sosial media, banyak fans kedua anaknya menyangkut pautkan anaknya dengan keluarga Mona. "Wuh paus Ta," katanya melihat paus di layar hp-nya pada putrinya yang sedang mengenyot dot susu disampingnya.
Pitaloka melirik hp ayahnya yang sedang live. "Babai," katanya melambaikan tangannya.
"Kenapa sekarang jarang bikin video atau live? Gue kaga ada waktu buat bikin video. Ini aja gue live buat klarifikasi lu pada masih ngeyel aja ngetag keluarganya Mona."
"Sekarang Mona sama si kembar gak ada hubungan apa-apa."
"Baba kenapa si kembar hari ini nggak mau keliatan di kamera? Mereka lagi gak mood." Koko terus membaca dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dibutuhkan penjelasan darinya kepada fans si kembar, setelah itu ia menutup siaran langsungnya dirasa dirinya sudah mengklarif semuanya.
Ia membuka laptop-nya untuk memulai mengerjakan tugas kuliah online-nya.
Pitaloka memeluk kembarannya yang hobi tidur dan tidur duluan disampingnya sambil mengenyot dot-nya. "Baba puk puk...," pintanya pada ayahnya.
Koko menurutinya menepuk-nepuk bagian pantat putrinya supaya dapat tertidur. "Dah lama kaga sekolah, sekolah lagi rasanya pengen muter waktu aje jadi anak SMA yang pinter gak males." gumamnya melihat tugas-tugas kuliahnya yang menurutnya rumit.
"Ko," panggil Sofya masuk ke dalam rumah adiknya.
"Iya teh?"
"Kalo gue jsdi manejer si kembar buat jadi artis tektok gimana? Lumayan nih gue dapet cuan darisana gegara bikin videonya si kembar."
"Gak, gue gak mau anak gue jadi artis. Teteh jadiin babeh artis ae pasti laku atau gak Mursid." jawab Koko penuh penegasan.
Sofya bersedekap tangan di bawah dada. "Yakin gak mau duitnya? Liat gift di live lo kalo dijadiin uang lumayan tuh hasilnya."
"Gift live apa dah maksudnya?" tanya Koko bingung.
"Ya kan lu kalo live ada orang ngasih mawar, paus, topi koboi, singa tuh busa dijadiin duit." jawab Sofya.
"Khayal, bukannya itu filter doang?"
"Siniin hp lu gue cairin duitnya, kalo gue bisa cairin gue dapet sepuluh persen." kata Sofya meminta hp Koko.
Koko memberikan hp-nya kepada kakaknya dengan watadosnya. "Deal, tapi kalo lu gak bisa lu kudu kasih gue tanah di bukittinggi."
"Siap, gue berani taruhannya soalnya gue gak boong." jawab Sofya kemudian membuka fitur pencauran dana di akun tektok adiknya itu. "COK DAPET TIGA RATUS TUJUH JUTA!" teriaknya membuat keponakannya kaget terbangun.
"Yang bener?" tanya Koko.
"Lo gak pernah nyairin duitnya sih jadi numpuk duit gift lu."
"Yeay dapet tiga puluh juta!"
"Jir cuma modal kerandoman Tata sama Gaga di tektok dah bisa hasilin duit tiga ratus padahal nggak tiap hari live-nya," kata Koko menerima hp-nya kembali.
"Lu buat apa nanti duitnya?" tanya Sofya.
"Beli tanah lah, buat tabungannya Gaga sama Tata di masa depan." jawab Koko sambil mengusap-usap kepala putranya yang tidur kembali sedangkan Pitaloka merangkul gulingnya seperti tidak ingin diganggu.
"Tanah mana lagi yang mau lu beli?"
"Di sebelah peternakannya bang Awan katanya dijual tanahnya."
"Lu udah kayak reporter aja teh nanya mulu," sambung Koko merebahkan dirinya disebelah dua anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PASAR CINTA
FanfictionSetiap senyuman dan sentuhan kecil membawa getaran, sementara di sekitar mereka, pasar tetap berdenyut dengan energi khasnya. Di antara hiruk pikuk pedagang dan pembeli, senyuman, tatapan, dan sentuhan kecil membawa getaran yang tak terduga. Cinta h...
