ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ19♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ

601 77 78
                                        

Tono dilarikan ke rumah sakit karena mendapatkan pukulan-pukulan dahsyat dari adik ipar laki-lakinya. Ia ketahuan berselingkuh dengan tukang pijat membuatnya mendapatkan lebam di wajah.

Mendengar berita tersebut warga sudah tidak heran lagi, yang heran hanya Sofya. Juragan emas dan galon itu tidak menyangka suaminya genit-nya sampai check-in  bersama tukang pijat di hotel.

"Kalo kata gue sih cerai!" seru Koko pada kakak perempuannya.

"Nggak bisa ko, ada anak-anak yang masih butuh figur bapaknya." jawab Sofya lalu masuk ke ruang rawat suaminya yang tengah di rawat.

"Tolol," geram Koko lalu pergi dari rumah sakit tersebut.

"Maafin aku," kata Tono kini memeluk tubuh istrinya.

Sofya membalas pelukan tersebut sambil mengangguk. "Udah ku maafin, aku tahu kamu khilaf soalnya aku juga nggak bisa kasih servis kamu yang terbaik."

"Aku bener-bener kesetanan." kata Tono dengan nada beribu penyesalan membuat istrinya makin iba dan memaafkannya.

Dasar budak cinta tolol.

"Nda cayang baba!" seru anak perempuan Koko yang sedang merajuk tidak ingin disentuh oleh ayahnya yang baru saja pulang dari rumah sakit.

Koko mendekati anak perempuannya itu dengan berjongkok. "Baba salah apa cantik?"

"Nda mau! Nda mau baba!" serunya berlari kearah ibunya yang sedang mencoba mainan baru dari suaminya berupa magic mixies.

"Nda mau! Nda mau baba!" serunya berlari kearah ibunya yang sedang mencoba mainan baru dari suaminya berupa magic mixies

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mona memutar tongkat ajaibnya diatas wadah mainan tersebut hingga wadahnya mengeluarkan asap dan berbunyi boom!

"Yeay dapet boneka biru!" serunya pada anak laki-lakinya yang sedang bermain truk-truk-an di depannya.

Pitaloka langsung duduk dipangkuan ibunya, tanpa mau melihat ayahnya yang mengejarnya.

"Yaudah baba sama Gaga aja," ucap Koko duduk disebelah Kalingga.

"Nda!!!" tolak Kalingga memindah posisi tuk duduk disebelah ibunya.

"Kenapa nda ada yang mau sama baba?" tanya Mona.

"Nda mau pokona!" pekik Pitaloka.

Koko menghela nafas panjang, apa dia sering pergi keluar kota jadinya anak-anaknya tidak dekat dengannya?

"Pita ayo main," panggil anak-anak kampung di depan rumahnya.

"Main mau?" tawar Koko. "Itu dicariin temennya."

"Nda!" sentak Pitaloka lalu menggigit tangan ibunya.

"Aduh sakit fak!" pekik Mona.

"Loh baba kan tanya baik-baik kenapa Tata jadi marah?"

"Mau entol..." kata Pitaloka.

"Ayo beli di mang Yanto," Koko merayu putrinya itu supaya mau ikut dengannya. Dan benar putrinya luluh untuk ikut dengannya.

PASAR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang