ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ12♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ

595 67 34
                                        

"Pinjem duit teh."

Mendengar kalimat langka dari adik bungsunya baru saja membuat Sofya menaikkan satu alisnya. "Maksud lo?"

Adik bungsunya itu kikuk sambil mengusap belakang tengkuk lehernya, sejujurnya itu adalah hal yang memalukan baginya. Tapi mau bagaimana lagi? Dia membutuhkan uang yang sangat banyak kali ini, the real kepepet. "Iya pinjem duit sepuluh juta ada nggak teh?"

"Buset. Mona mau lahiran sekarang emang? Baru kali ini lo mau pinjem duit nominalnya langsung dar-der-dor." kata Sofya.

"Buat modal usaha teh."

"Usaha apa? Warung es kelapa lo kenapa? Mau di renovasi?"

Kepala Koko menggeleng tidak. "Mau usaha lain buat sampingan teh, usaha keset dari sabut kelapa."

"Sampe sepuluh juta modalnya? Bukannya sabutnya tinggal ambil dari kelapa lo? Terus bahan yang lainnya tetep murah kan? Kayaknya gak sampe sepuluh juta." balas Sofya mulai cerewet membuat Koko menundukkan kepalanya dengan memainkan jarinya.

"Mau boongin gue lo?"

"Jangan-jangan lo kelilit judol."

"Nggak teh. Buat perhiasannya Mona, dia pengen beli gelang sama kalung emas yang ditotal tujuh juta terus sisanya buat modal usaha ku duit-nya." ucap Koko jujur pada kakak iparnya.

"Gue cuman bisa pinjemin tiga juta, urusan beli perhiasan bini lu itu tanggung jawab lu. Kalo bisa jangan biasain utang kalo mau nyenengin istri, suruh istri lu sabar dulu." peringat Sofya kemudian memberikan uang sebesar tiga juta pada adiknya tersebut.

"Awas ae kalo duitnya kaga dipake usaha. Gue ambil motor cb lu," ancamnya tegas pada adiknya supaya tidak kebiasaan menggampangkan kakak-kakak-nya.

"Iya teh makasih," jawab Koko menerima uang tersebut lalu pulang dari rumah kakak perempuannya.

"Goblok cinta ade lu," sahut Tono pada istrinya setelah Koko pergi.

Sofya menganggukkan kepalanya. "Mona pake pelet ape bisa ngeracuni Koko cinta sekonyong-konyong tolol."

"Paling peletnya mbah Sugeng." balas Tono keluar rumahnya dengan memakai topi berwarna merah menyala.

"Mau kemane lu ton? Dah malem ini," tanya Sofya.

"Ronda malem sama pak rt," jawab Tono.

"Mosok? Bukannya jadwal lu selasa malem? Sekarang kamis malem."

"Ganti jadwal sama Mursid soalnya Mursid sekarang lagi ngedate sama pacarnya," balas Tono kini menaiki motor astrea kesayangannya.

Sofya bersedekap tangan di dada melihat kepergian suaminya tanpa berpamitan. "Awas aja lu kalo boong."

"Babeh ciyum-ciyum teh Jupe," celetuk Najwa tiba-tiba.

"Hah?" cengo Sofya.

"Iya loh babeh mwah mwah teh Jupe," Najwa memeraktekan cara mencium ke bonekanya.

"Kapan?"

"Nda tau, cwa lupa."

"Babeh mu genitnya gak ketolong. Pasti teh Jupe tertekan," ucap Sofya tahu betul sifat suaminya yang genitnya tidak ada duanya, dan ia memaksudkan perkataan Najwa baru saja merupakan tingkah genit Tono, ia tidak menganggap serius cium yang dimaksud putri bungsunya.

Padahal kalian masih ingat kan kejadian Tono yang mencium bibir guru bimbel anak pertama Tono dan Sofya di ruang tamu?

●○●

Mona memanjat pohon mangga yang ada di depan rumahnya karena melihat ada mangga yang matang di pohon. Daripada membeli, lebih baik panen sendiri kan? Pikirnya yang nekat manjat  tuk panen sendiri.

PASAR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang