Part 1

4.1K 128 0
                                    

Disebuah rumah sakit ada seorang Ibu yang akan melahirkan. Disisi ranjangnya ada seorang anak perempuan cantik yang mendampinginya. Dia terlihat panik sambil terus menggenggam tangan Ibunya.

"Aduh sakit." Erang Ibunya.

"Mama tahan ya. Kita hampir sampai." Kata Anaknya.

Mereka sampai diruang operasi. Ibunya masuk dan anaknya menunggu diluar. Wanita yang masih remaja itu gelisah menunggu Ibunya diruang tunggu. Dari tadi dia mondar mandir didepan ruang operasi. Hari ini banyak yang terjadi. Pagi tadi Ayahnya meninggal karena kecelakaan. Sekarang Ibunya sedang berada diruang operasi.

Saat dia sedang menunggu sambil gelisah, datang anak remaja lain berseragam SMP dengan langkah terburu-buru. Dia celingukan mencari seseorang. Saat dia melihat seseorang yang sedang gelisah, dia langsung berlari ke arahnya.

"Kak Melody." Panggil remaja SMP itu.

Melody menoleh untuk melihat seseorang yang memanggilnya. Dia langsung memeluk Melody erat. Melody balas memeluknya.

"Frieska, kamu sabar ya. Mama lagi didalam. Semoga Mama sama Adik kita selamat ya." Ujar Melody menenangkan.

"Iya Kak." Sahut Frieska menangis.

Melody mengelus kepala Adiknya lembut. Mereka menunggu diruang tunggu. Seharusnya Ayah mereka berada disini mandampingi Ibunya. Tapi sang Ayah harus meninggalkan mereka tepat saat Ibu mereka akan melahirkan anak bungsunya.

Frieska menyandarkan kepalanya ke bahu Kakaknya. Melody masih gelisah menunggu Dokter keluar dari ruang operasi. Setelah berjam-jam menunggu, akhirnya Dokter keluar dari ruang operasi. Kakak Adik itu langsung menghampirinya.

"Dokter, bagaimana Mama dan Adik saya?" Tanya Melody panik.

"Selamat ya. Ibu anda telah melahirkan anak perempuan yang cantik." Sahut Dokter itu tersenyum.

"Lalu Mama saya bagaimana?" Tanya Frieska.

"Tenang saja. Mama kalian selamat. Dia stabil."

"Terima kasih Dok."

"Kita boleh masuk Dok?"

"Boleh. Masuklah ke dalam. Saya permisi dulu."

Setelah Dokter itu pergi, Melody dan Frieska segera masuk untuk melihat adik mereka. Saat masuk dilihatnya Mama mereka sedang menggendong anak yang baru dilahirkannya. Dibibirnya terulas senyum bahagia. Melody dan Frieska langsung menghampiri Mamanya.

"Ma, selamat ya." Ujar Melody sambil menangis bahagia.

"Iya sayang. Ini Adik kalian sudah lahir." Sahut Mamanya.

Melody menggendong Adiknya dengan hati-hati. Dia cium Adiknya yang beraroma khas bayi sambil menangis haru. Frieska mengelus ubun-ubun kepala Adiknya dengan penuh sayang. Rica Leyona, Mama mereka juga menangis bahagia campur sedih. Karena disaat bersamaan dia juga harus kehilangan suaminya.

"Namanya siapa Ma?" Tanya Melody.

"Mama belum tahu. Kamu ada usul gak?" Tanya Rica.

"Ada Ma. Melo sama Frieska sudah ada nama untuk Adik kita."

"Siapa namanya?"

"Nabilah Ratna Ayu Azalea Laksani."

Melody menitikkan air matanya sambil memeluk Adik bungsunya. Nama itu didapat dari mereka bertiga. Papanya, Melody dan Frieska. Mamanya mengangguk mengerti. Frieska menggendong Adik bungsunya sambil mencium keningnya.

"Mama suka nama itu. Nama yang bagus." Ujar Rica.

Akhirnya mereka berbincang sambil bersenda gurau. Mereka sejenak melupakan kesedihan mereka. Kesedihan berganti rasa bahagia.

Tanpa mereka sadari bahwa akan ada sesuatu yang akan terjadi pada mereka semua. Sebuah kejadian berentetan yang akan mengikat mereka dalam waktu lama.

***

Mereka pulang dari rumah sakit hari itu. Rica menggendong Nabilah yang terlelap tidur. Frieska menemani Rica sambil menatap gemas ke Adiknya. Tak lama kemudian, Melody datang mengendarai mobil peninggalan Ayahnya.

"Maaf ya Ma aku lama. Tadi keluar dari parkirannya antri banget." Ujar Melody.

"Ya udah kita pulang ya." Sahut Rica lembut.

Frieska duduk disamping Kakaknya yang menyetir. Sementara Rica duduk dibelakang sambil terus mengelus anaknya yang baru dilahirkannya. Tak perlu waktu lama, mereka sampai dirumah mereka. Melody turun lalu membukakan pintu untuk Rica. Sementara Frieska membawa perlengkapan bayi yang tersimpan ditas.

"Selamat datang dirumah kita Nabilah." Ujar Rica lirih.

"Mama, kita bawa Nabilah ke kamarnya ya." Saran Frieska.

Rica mengangguk. Mereka segera menuju kamar untuk Nabilah yang sudah disiapkan saat Ayah mereka masih hidup. Frieska membuka pintu kamar perlahan. Terlihatlah tempat tidur bayi, mainan-mainan, selimut bayi dan baju-baju bayi. Rica segera menidurkan Nabilah ke ranjang disana.

Melody yang melihat Rica memberi ASI untuk Nabilah hanya bisa menahan air matanya. Seharusnya Ayah mereka disini membantu Ibunya mengasuh Adik bungsunya. Melody langsung menuju kamar Nabilah. Rica tersenyum melihat anak sulungnya datang.

"Kamu belum tidur?" Tanya Rica.

"Belum Ma. Kalau Frieska udah tidur. Dia kan harus sekolah besok." Sahut Melody.

"Melody, kamu harus jaga mereka baik-baik ya. Nabilah hadiah dari Mama sama Papa untuk kalian berdua. Jadi kalian harus jaga Adik kalian ya." Kata Rica sambil mengelus kepala Melody lembut.

"Iya Ma. Aku sama Frieska janji akan menjaga Nabilah."

"Mama sayang sama kalian semua."

"Kita juga sayang sama Mama Papa."

Mereka berpelukan erat. Sebuah kasih sayang yang indah dari orang tua tunggalnya. Melody juga mengelus pipi Nabilah lembut. Mereka pun tertidur dikamar Nabilah


TBC

Ini pertama kalinya saya bikin FF yang bersambung. maaf kalau ada typo bertebaran dan jelek karena saya masih belajar. tolong vote dan komen ya


Perlindungan, Peperangan, Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang