helloo, do you miss me?
Playlist ; Pulang - Insomniacks
Biar lena aku,
Bermimpikan bahagia.
JARI jemarinya perlahan berada di atas sehelai kain putih. Matanya merenung dalam pada kain itu sebelum jari jemarinya menarik kain yang menutupi keseluruhan badan piano yang berwarna coklat gelap ini. Nafasnya ditarik perlahan. Terasa bibirnya bergetaran.Seolah menahan satu rasa yang sudah lama dia pendam selama ini.
Tak bisa ku percaya
Yang engkau sudah tiada
Ku takkan menerima kenyataan
Kisah kita,Dan tanpa sedar, akal dan minda lebih mengawal segala pergerakannya. Bibirnya perlahan mengalunkan sebarik lirik lagu tersebut. Jari jemari kiri dan kanannya berada di atas papan kekunci ; tanda sudah bersedia untuk memberikan irama yang senada dengan alunan baris baris lirik lagu yang dia ucapkan tadi.
Bibirnya menguntumkan senyuman, yang hambar.
Pulang...
Dua tahun dia tinggalkan kamar ini. Kamar yang sememangnya meninggalkan sebuah kenangan dalam kehidupannya.
Pulang sekarang
Ku rindu wajahmu senyumanmu
Sayang...Kerana rindu ; dia kembali pada kamar ini setelah Tapi dia tahu, rindu yang terpendam tak akan pernah cukup --
Tolong...
Tolonglah pulang...Air matanya menitis.
-- tak akan pernah cukup untuk membuatkan dia kembali ke dalam dakapannya.
Jari jemari kanan dan kiri secara perlahan menekan papan kekunci berwarna hitam dan putih dengan lembut. Papan kekunci piano yang ditekan menghasilkan not not yang indah.
Kenangan yang berlalu
Takkan ku lupa
Hanya engkau yang ku mahu
Sudah tentu...Not not lagu yang indah, namun sarat dengan pelbagai rasa ; yang mahu disampaikan.
Kisah cintaku bersamamu
Tidak sempurna
Walau apa pun kita
tetap akan bersama...Kelopak matanya perlahan ditutup.
Dia tenggelam ; mengikut alunan irama lagu tersebut bersama dengan sebuah kerinduan yang tak akan pernah terbalas.
Tolong
Tolonglah pulang...Kekunci hitam dan putih ditekan secara perlahan. Kini dia hanya bersendirian di kamar ini. Pancaran dari sinar matahari yang masuk ke kamar itu menyerlahkan lagi susuk tubuh badannya yang tegap. Amirah, memandang susuk badan yang sedang membelakanginya.
Dia terpaku. Dengan kemerduan suara yang sedang dikeluar senada dengan dengan irama bunyi dari piano tersebut.
Dan Mikael ; sedar akan kehadiran itu. Dia menguntumkan senyuman.
YOU ARE READING
0.1 | M I K A S Y A
Teen FictionMikasya | Kau, Mr Beku Aku. " Wajah ini, aku tak akan biarkan ia mampu untuk tarik perhatian King. " pisau lipat yang saiznya kecil dikeluarkan dari poketnya. " Tolong! Sakit! " jeritnya dengan penuh kuat. Namun jeritan itu menjadi sia sia tatkala...