" Ahhhh... Gue benci sama loe Dito. Gue benci sama loe....!!! '' teriak Aqira.
Fafa yang mendengarnya langsung mengusap punggung sahabatnya itu. Dia mencoba buat menenangkan Aqira.
" Udah Ra. Udah... Elo kaya gatau Dito kaya gimana. Diakan kalo ngomong suka kemana aja "
" Ya tapikan dia udah ngomong seenaknya aja. Emangnya dia fikir orang yang denger omongan dia bisa nerima. Belom tentu jugakan?! "
" Ya loe positif thingking aja, dia mungkin lagi bercanda "
" Bercanda darimana. Orang yang hobbinya ngelawak ga sebercanda itu ya! "
" Yaudahlah Ra, diakan emang gitu orangnya "
" Kelakuan dia tuh udah kaya anak kecil. Mungkin lebih parah dari anak kecil "
" Udah - udah inget, elo ga boleh terlalu banyak fikiran, nanti sakit lagi "
" Sumpah ya, tuh orang nyebelin banget "
KAMU SEDANG MEMBACA
Jantung hatiku
RomanceAqira ga akan pernah menyangka akan berakhir seperti ini. Ini bukan yang ia harapkan. Perjuangannya untuk bertahan dengan penyakitnya kini sudah diujung batas. Jantungnya sudah tidak bersahabat lagi. Sakit yang sekarang ia rasakan, jauh lebih sakit...