Di sekolah, baru saja sampai depan gerbang. Aqira sudah disambut dengan segerombolan adik kelas yang mengerubuni Dito.
Aqira bergidik geli. Karna mereka menghalangi jalannya, ia langsung teriak agar mereka bisa mendengar kalo dia butuh jalan.
" Woyyy... Kalian bisa ga sih ga ngalangin jalan. Sempit nih jalan. Lagian gue heran ya sama kalian, cowo jelek gitu disukain. Hello... Masih banyak cowo yg jauh lebih sempurna dari dia!! ''
Dito langsung menghampiri Aqira. " Woyy.. Maksud elo apa? "
" Maksud gue, ga ada manfaatnya nguber - nguber cowo kaya elo. Modal tampang + mobil sport aja ga ada gunanya. Percuma aja punya banyak kemewahan, tapi ga di manfaatin dengan bener "
Semua orang diam mendengar omongan Aqira. Dito hanya ternganga mendengar omongannya. Cewe satu - satunya yang berani mempermalukannya di depan banyak orang.
-ooo-
Jam istirahat, saat sedang berbincang - bincang bareng sama Fafa, Aqira dan Dito bertabrakan. Coffe yang di bawa sama Aqira tumpah membasahi baju seragam Dito.
" Shitt.. Kenapa sih setiap gue ketemu sama elo pasti aja sial !" ujar Dito.
" Lagian salah sendiri kalo jalan tuh matanya di pake. Liatnya kecewe - cewe terus sih, jadi aja nabrak gue ! " jawab Aqira.
" Udah salah ga minta maaf lagi. Ga tau malu banget ya loe jadi cewe "
Saat sedang bersih tegang, kepala sekolah datang menghampiri mereka. Dito refleks menarik tangan Aqira dan langsung merangkul pundaknya.
" Ada apa ini? " tanya kepsek.
" Nggak ada apa - apa pak " jawab Dito gugup.
" Kalian ga lagi cari ributkan? " tanya kepsek.
" Ohhh nggak. Kita baik - baik aja " ucap Dito makin mempererat rangkulan tangannya.
" Bagus kalo gitu. Nah ginikan enak tuh kalo diliatnya juga " kepsek pun pergi berlalu.
Aqira langsung memplintir tangan Dito.
" Awww.. Sakit... " rintih Dito.
" Berani ya elo ngerangkul gue. Sumpah jiji dari tadi gue. Bisa ya loe modusnya "
" Ehhhh gue juga terpaksa. Emang elo mau kena hukuman lagi. Nanti loe malah pingsan. Nanti gue lagi yang harus gendong loe ke UKS, nyusahin lagi kerjaan loe!! "
Aqira tersentak mendengar omongan Dito. Ia langsung meninggalkan Dito. Fafa pun juga ikut menyusul.
" Loe ga ngerti sih To " ucap Fafa.
" Nggak ngerti apaan? Woyyy cewe galak baju gue nih!! "
KAMU SEDANG MEMBACA
Jantung hatiku
RomanceAqira ga akan pernah menyangka akan berakhir seperti ini. Ini bukan yang ia harapkan. Perjuangannya untuk bertahan dengan penyakitnya kini sudah diujung batas. Jantungnya sudah tidak bersahabat lagi. Sakit yang sekarang ia rasakan, jauh lebih sakit...