Sudah 5 tahun Dito di negri Paman Sam. Ia kembali ke Indonesia untuk menemui orang yang sangat ia cinta.
Saat ini ia sedang berlibur tengah semster, jadi ada waktu untuk bertemu dengan sahabat dan juga Aqira.
" Gue udah ga sabar pengen ketemu sama loe Ra. Emm... Mungkin gue harus ketemu sama Fafa dulu kali ya, bantu kasih suprise buat dia " ujar Dito sambil menyetir mobilnya.
Sampailah ia kerumah Fafa. Beberapa kali ia memencet bel rumah, lalu seorang perempuan membukakan pintu untuk menemui Dito.
" Fafa... " panggil Dito senang. Ia langsung memeluk Fafa, menghilangkan rasa rindunya.
Fafa hanya diam. Ia kaget melihat kedatangan Dito disini. Wajahnya pucat, bingung harus bagaimana menyambut Dito.
" Fa, loe kenapa sih, kok ga seneng gitu ada gue kesini? " tanya Dito.
Fafa tersadar dari lamunannya. " Emmm... Bukan ga seneng, kaget aja udah lama ga ke Indonesia, loe akhirnya dateng juga. Ga nyangka juga loe masih inget sama gue " ujar Fafa menghilangkan kegugupannya.
" Ya ampun Fa, gue ga akan pernah lupa sama loe. Loekan sahabat Qira. Ohiya Fa, bantu gue mau ga? " ujar Dito.
" Bantu apaan? " tanya Fafa sambil menggarukan keningnya yang ga gatal.
" Gue mau kasih suprise buat Aqira, loe bantu gue ya " kata Dito yang lagi - lagi bikin Fafa kaget.
" Emmm... Mending sekarang loe masuk dulu deh ke dalam. Kita ngomongnya di dalem aja " ajak Fafa sambil mempersilahkan Dito untuk masuk kedalam rumahnya.
Dito duduk di sofa empuk di ruang tamu.
" Tunggu bentar ya To, gue ke atas dulu. Ohiya loe mau minum apa? " tanya Fafa.
" Emm... Apa aja deh " kata Dito.
fafa hanya mengangguk paham. Ia datang kedapur untuk membuat segelas air untuk Dito.
Sambil mengaduk jus jeruk, Fafa mencoba untuk menghubungi Rizal. Dan untung saja, keberuntungan sedang memihak kepadanya.
" Hallo Fa, ada apa? "
" Loe mending cepetan kesini, ini gawat "
" Gawat kenapa? "
" Dito dateng, dia sekarang ada dirumah gue, dia mau kasih suprise ke Aqira. Gimana nih.. "
Rizal kaget mendengarnya. Ia mencoba untuk menenangkan Fafa.
" Gue OTW " kata Rizal sambil mau mematikan handponennya, tapi Fafa menahan.
" Ada apa lagi Fa? "
" Apa kita kasih tau aja gitu ke Dito "
" Kalo itu yang terbaik, ya mending loe kasih tau aja "
" Tapi gue takut nanti dianya shock lagi "
" Mending tunggu gue, kita yang akan kasih tau ke Dito keadaan yang sebenarnya "
" Yaudah, buruan kesini "
Mereka menutup teleponnya bersamaan. Fafa mengatarkan minuman bikinannya kepada Dito yang sudah menunggunya lama.
" Sorri ya lama " kata Fafa sambil menaruh jus jeruk buatannya.
" It's oke. Ohiya gimana nih, gue sebenarnya pengen kasih tau Aqira, tapi dipikir - pikir kedatangan gue lebih baik jadiin suprise aja buat dia "
" Emmm... Gimana ya ? "
Fafa pura - pura berfikir agar Dito tidak curiga dengan gelagatnya.
" Ohiya Fa, kok gue e- mail dia, sama dia ga pernah di bales ya? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Jantung hatiku
Roman d'amourAqira ga akan pernah menyangka akan berakhir seperti ini. Ini bukan yang ia harapkan. Perjuangannya untuk bertahan dengan penyakitnya kini sudah diujung batas. Jantungnya sudah tidak bersahabat lagi. Sakit yang sekarang ia rasakan, jauh lebih sakit...