08.00 WIB
Aqira sudah terbangun dari tidurnya. Ia tersenyum saat suster datang untuk mengantar makanan dan obat.
Bunda menaruh surat kecil. Ia minta izin untuk pergi ke rumah pelanggannya.
Aqira melahap perlahan makanan yang di beri oleh suster tadi. Lalu, ia minum obat yang sudah menjadi kebiasaannya sehari - hari.
Selesai makan, ia kembali tidur. Tak lama, suster kembali datang. Ia mengantarkan sebuket bunga mawar dan sepucuk surat. Aqira menerima bunga dan surat tersebut.
" Dari siapa? "
" Ada cowo yang nyuruh saya buat nganterin surat sama bunga ini "
" Siapa cowonya? "
Suster hanya mengangkat pundak dan berlalu pergi. Aqira mencium bunga tersebut dan membacakan surat itu juga.
Dear Aqira...
Mungkin saat loe baca surat ini gue udah ada di bandara, udah siap - siap buat pergi ke Amerika.
Gue tau, gue jahat, karna gue ga bisa nempatin janji gue buat jagain loe.
Gue orang terjahat, karna ga bilang dulu sebelomnya sama loe. Bukan karna gue sengaja ga kasih tau loe soal ini, tapi gue takut, kalo gue ketemu sama loe dan kasih tau ke loe tentang ini, bikin gue sakit dan ga akan tenang disana.
Gue yakin kok loe kuat. Jaga diri loe baik - baik ya, gue sayang sama loe.
By: Dito
Setelah baca surat itu, Aqira langsung menangis. Ia tak segan - segan langsung melepaskan selang yang di pasang di punggung tangan dan hidungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jantung hatiku
Lãng mạnAqira ga akan pernah menyangka akan berakhir seperti ini. Ini bukan yang ia harapkan. Perjuangannya untuk bertahan dengan penyakitnya kini sudah diujung batas. Jantungnya sudah tidak bersahabat lagi. Sakit yang sekarang ia rasakan, jauh lebih sakit...