chapter 3

2K 109 1
                                    

Sudah berjam - jam mereka hormat bendera. Guru piket pun akhirnya menyuruh mereka untuk isirahat. Tapi sebelomnya, mereka harus menemui kepala sekolah. Karna ada hal yang pengen di bicarakan.

" Assalamu'alaikum pak " salam Aqira sambil mengetuk pintu

" Silahkan masuk " jawab seseorang di dalam.

Wajah mereka sudah sangat terlihat pucat. " Bapa manggil kami? "

" Silahkan duduk " ucap kepsek dengan suara tegasnya.

" Ada apa ya pak, manggil kami? "

Kepsek mengeluarkan sebuah map berwarna hijau. Map tersebut berisi surat perjanjian yang harus mereka tanda tanganni.

" Ini apaan ya pa? " tanya Aqira.

" Pertanyaan yang bagus. Ini adalah surat perjanjian buat kalian dan juga saya. Sudah banyak guru - guru komplen tentang sikap kalian yang slalu saja bikin ulah " jawab kepsek menjelaskan.

" Tapikan pa, dia duluan yang cari gara - gara sama saya " kata Aqira.

" Pokoknya saya mau, kalian tanda tangan surat ini. Kalo ga mau, kalian akan saya skors " ucap kepek mengancam.

Akhirnya Dito dan Aqira menandatangani surat tersebut. Jika mereka melanggar akan ada hukuman buat mereka.

Selesai tanda tangan, mereka keluar ruangan kepsek. Dito terus saja ngedumel, menyalahkan  Aqira yang sedang berjalan di belakangnya.

Saking tak ada responnya, membuat Dito kesal. Ia berbalik badan dan melihat, Aqira sudah tergeletak di lantai. Dito kaget, ia berlari kecil menghampirinya.

" Ra, Bangun... Qira.. " panggil Dito sambil memukul pipi Aqira.

Jantung hatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang