Pagi ini seharusnya Aqira istirahat dulu di rumah. Tapi, dia ga mau, dia tetep mau sekolah, nggak peduli segimana pun keadaannya sekarang. Tapi, ia anggap dokter bilang dia boleh pulang artinya dia sudah sembuh total dan boleh melakukan apapun yang dia mau.
Saat sedang berjalan menuju kelas. Ia bertabrakan dengan seorang cowo berbadan tinggi yang cowo itu baru pertama kali ia lihat di sekolah ini.
Brugg..
Suara bantingan tubuh ke lantai. Rizal menimpa tubuhnya dan bibirnya mencium kening Aqira. Aqira yang merasakan kecupan darinya hanya melotot. Semua orang bengong melihat mereka.
Merasa semua orang melihatnya, mereka langsung bangkit dan
Plakk..
Suara tamparan datang mengenai pipi Rizal. Iya, Aqira menampar pipi Rizal karna sudah lancang mencium keningnya tanpa minta izin.
Rizal memegang pipinya yang sudah merah. " Woyy, kok loe malah nampar gue? "
" Ehhh cowo ga punya sopan santun. Berani - beraninya ya loe cium gue!! " marah Aqira.
" Ehhh harusnya loe tuh bersyukur dapet morning kiss dari gue bukannya malah marah - marah ga jelas kaya gini. Liat, semua orang tuh ngantri minta di cium sama gue, elo malah marah ga jelas!! " ucap Rizal.
" Ehhh gue beda sama mereka. Mereka yang bilang kalo loe itu ganteng, tapi kata gue nggak. Loe cowo jelek, ga banget, hidup lagi!! " kata Aqira.
" Wahh... Elo bener - bener ya " kata Rizal sudah mulai jengkel di buatnya.
" Apa loe? Cemen loe beraninya sama cewe " ejek Aqira.
" Ehh kalo loe cowo juga gue hajar loe, tapi karna loe cewe, gue masih punya perasaan buat ngehajar loe juga!! " kata Rizal.
" Alasan!!! " kata Aqira seraya pergi meninggalkan Rizal.
" Apa loe liat - liat?!! " tanya Rizal ke semua orang yang sedang membicarakannya.
Dito datang, lagi - lagi dia disambut dengan perbincangan anak - anak satu sekolah. Ia pun menanyakan apa yang mereka bicarakan sampai menjadi tranding topik di sekolah pagi ini.
" Ada apaan sih? " tanya Dito kepada salah satu temannya.
" Ahh loe telat To. Baru aja ada kejadian yang mengejutkan " jawab Andre.
" Emang ada apa? " taya Dito lagi yang semakin penasaran.
" Tuh Aqira di cium sama anak baru di sini " kata Andre sambil menunjuk ke lantai.
Dito tertegun mendengarnya. " Apanya yang dia cium? "
" Keningnya "
Dito yang wajahnya sudah memerah langsung mencari keberadaan Rizal. Sampai akhirnya ia melihat Rizal di kantin sedang meminum segelas teh jeruk hangat.
Bruggg...
Suara gebrakan meja membuat Rizal kaget dan air minum yang ada di dalam gelas berhamburan ke atas. Rizal berdiri untuk berhadapan sama Dito.
" Elo apa - apaan sih, pagi - pagi udah ganggu gue?!! " tanya Rizal.
" Maksud loe apa nyium Aqira di depan umum?!! " tanya Dito langsung to the point.
" Ohh jadi cewe itu yang loe maksud. Sorri bro gue ga sengaja nyium dia " jawab
Rizal enteng yang kembali lagi duduk.Melihat jawaban singkat acuh dari Rizal membuat Dito naik darah. Dito langsung menarik kerah seragam Rizal dan tangan kanannya sudah mengepal untuk siap - siap menghajar Rizal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jantung hatiku
RomanceAqira ga akan pernah menyangka akan berakhir seperti ini. Ini bukan yang ia harapkan. Perjuangannya untuk bertahan dengan penyakitnya kini sudah diujung batas. Jantungnya sudah tidak bersahabat lagi. Sakit yang sekarang ia rasakan, jauh lebih sakit...