Dito berjalan di lorong ruang kesenian. Tanpa sengaja ia mendengar percakapan Fey dan Risyana sahabatnya. Dito menguping pembicaraan mereka.
Mereka berdua sedang membicarakan prihal foto Aqira yang dipajang di mading. Cepat - cepat, Dito merekam suara mereka untuk menjadi bukti kalo bukan dia yang memajang foto Aqira.
" Gimana loe bisa ngambil foto Aqira, sampe bisa loe cetak terus loe tempelin di mading? "
" Ya ampun itu sih gampang banget. Tadi pagi, gue ga sengaja liat hp Dito. Terus, gue buka. Ternyata hp dia ga dikunci. Udah kaya gitu, gue buka galeri. Tujuan pertama sih, pengen kirimin foto - foto dia, ke hp gue. Ehhh.. Ga sengaja, gue liat foto tuh cewe, yaudah gue kirimin aja dan gue langsung cetak foto itu waktu bel istirahat "
Dito kesal mendengarnya. Ia langsung melabrak Fey dan juga Risyana. Mereka berdua kaget mendengar gebrakan pintu dari Dito.
" Ohhh jadi elo orang yang udah fitnah gue, sampe akhirnya Aqira salah faham sama gue!!! "
Fey gelagapan, dia bingung harus bicara gimana. Semua yang dia omongin ke Risyana sudah di dengar sama Dito, dan dia gabisa berbuat apa - apa.
" Gue bisa jelasin semuanya ya "
" Nggak perlu dijelasin, gue udah tau semuanya. Dan sekarang gue minta sama loe, elo bilang maaf ke Aqira "
Dito menarik tangan Fey sangat keras. Ia menuntun Fey sampai ke hadapan Aqira.
" Ra, gue udah dapet orang yang majangin foto loe dimading " kata Dito yang buat Aqira melepaskan pelukannya.
Aqira melihat Fey di belakang Dito. Fafa gedeg melihat Fey. Dia paling benci sama Fey. Karnanya, sahabat satu - satunya diganggu terus sama dia.
" Ohhh jadi elo orangnya? Udah puas loe bikin sahabat gue malu di depan banyak orang?!! " tanya Fafa kesal.
" Sekarang gue mau elo minta maaf sama Aqira, cepetan!! " kata Dito.
Dalam hati Fey mendumel " Sekarang loe boleh menang. Tapi nanti elo bakalan gue kalahin! "
" Gue minta maaf " kaya Fey sambil mengulurkan tangannya.
Aqira melirik tangan Fey, ia menerima permintaan maaf dari Fey.
" Iya gue maaffin loe "
Fey mendelikan matanya dan langsung pergi begitu saja. Aqira menunduk, dia malu dengan Dito. Dia sudah menuduhnya yang nggak - nggak.
Dito berbalik badan untuk pergi meninggalkannya. Tapi, tangannya langsung ditahan sama Aqira. Dito berbalik badan melihat Aqira yang tertunduk.
" Gue minta maaf ya. Gue udah nuduh loe. Maaf banget... "
Dito tersenyum, sambil memegang dagu Aqira untuk melihatnya.
" Nggak apa - apa. Gue juga minta maaf ya, gue udah motoin loe seenaknya "
" Nggak apa - apa "
" Gue hapus ya foto loe "
Dito mengeluarkan handponennya dari saku celana. Aqira langsung tahan sambil geleng kepala.
" Nggak perlu. Loe simpen aja. Kalo loe kangen gue, elo bisa liat foto gue. Ya walaupun lagi ga banget kaya gitu "
Dito menyimpan kembali handponenya. " Yaudah, gue simpen lagi foto loe "
Fafa yang melihat mereka langsung batuk, untuk menyadari keberadaannya diantara mereka.
" Hargain gue dong "
Aqira dan Dito hanya tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jantung hatiku
RomanceAqira ga akan pernah menyangka akan berakhir seperti ini. Ini bukan yang ia harapkan. Perjuangannya untuk bertahan dengan penyakitnya kini sudah diujung batas. Jantungnya sudah tidak bersahabat lagi. Sakit yang sekarang ia rasakan, jauh lebih sakit...