chapter 11

1.7K 84 0
                                    

" Ra ada yang kelupaan sama elo "

" Apaan? "

" Elo belom bilang makasih sama Dito. Dia loh Ra, yang gendong loe ke UKS. Kalo ga ada dia, mungkin dari elo pingsan sampai sadar, elo masih di bawah lantai "

" Gimana gue mau ngomong thank you, orang dianya aja nyebelin gitu "

" Yaudahlah Ra, ga usah sama kaya dia juga. Nanti disangka elo ga tau terimakasih lagi sama dia "

" Elo taukan gue sama Dito tuh kaya gimana? Paling males kalo udah berhadapan sama dia "

" Ya masa seumur hidup loe, elo sama Dito bakalan tetep jadi musuhan? Ga akan mungkinkan? "

" Ahhh mungkin - mungkin aja "

Fafa langsung mengambil handpone Aqira yang ia simpan di saku baju seragamnya.

" Ehh itu handpone gue "

Fafa mencari kontak bbm Dito. Lalu, ia menyodorkan kembali handpone tersebut kepada Aqira.

" Nih, telepon Dito, ajak ketemuan "

" Ahh gila loe. Nggak mau! Nanti dia kepedean lagi sama gue "

" Yaudah, sekarang mending ngomong berdua langsung nemuin Ditonya, mumpung masih di sekolah. Mendingan yang mana? Ngomong disini diliatin banyak orang? Atau ngomong berdua, ga ada yang ganggu? "

Aqira berfikir sejenak untuk menyerap omongan Fafa. " Yaudah, nanti gue ajak ketemuan dia "

" Nah gitu. Pokoknya, elo harus ngomong berdua. Pliss gue cape tau denger berantem kalian berdua. Sekali aja bikin telinga gue jadi tenang "

" Yaelah elo nih, gitu banget ke gue "

Jantung hatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang