Dito langsung mengambil gitar kesayangannya yang tergeletak di atas kasur. Ia memainkan senar gitar. Dan menyayikan sebuah lagu untuk menenangkan hatinya.
Lagu yang dia bikin sendiri ia lantunkan. Didalam kesendiriannya, menghilangkan ke boringannya, ia slalu bikin lagu.
Ada darah seni yang diwarisi ayahnya kepadanya. Memang kedekatannya bersama ayah tidak terlalu dekat seperti yang lain.
Dito merasa sangat kesepian. Dari kecil, ia slalu di tinggal sama ayahnya yang sibuk ngurusin bisnis di luar negeri.
Sampai ibunya meninggalpun, ayahnya masih saja sibuk dengan pekerjaannya. Orang - orang slalu beranggapan kalo hidupnya slalu bahagia, tapi pada kenyataannya tidak sama sekali.
Tiba - tiba terdengar suara handpone berbunyi. " Fey " perempuan yang sangat menyukai Dito meneleponnya.
Sebenarnya Dito paling malas meladeni Fey. Tapi mau gimana lagi, dengan terpaksa ia harus mengangkat telepon dari Fey.
" Hallo Fey. Ada apa elo nelepon gue? "
" Hallo bep. Aku udah ada di depan rumah kamu nih, kita jalan yu "
Mendengar omongan Fey, Dito langsung berlari mendekati balkon kamarnya.
Terlihat Fey melambaikan tangannya ke atas. Dito menarik nafasnya panjang - panjang sambil mengusap dadanya. Dia butuh kesabaran ekstra untuk menghadapi Fey.
Dito turun menemui Fey. " Ngapain sih loe dateng kesini? "
" Ih aku tuh mau ngajak kamu jalan - jalan. Mending sekarang kamu siap - siap, kita pergi ke mall "
" Males ahh. Gue ga suka sama tempat yang kaya gituan. Yang ada gue malah jadi babu loe. Mending sekarang loe pergi, istirahat. Karna gue juga mau istirahat "
Dito langsung menutup pintu. Fey kaget mendengar gebrakan pintu.
" Ahh ngeganggu banget sih !! "
KAMU SEDANG MEMBACA
Jantung hatiku
RomanceAqira ga akan pernah menyangka akan berakhir seperti ini. Ini bukan yang ia harapkan. Perjuangannya untuk bertahan dengan penyakitnya kini sudah diujung batas. Jantungnya sudah tidak bersahabat lagi. Sakit yang sekarang ia rasakan, jauh lebih sakit...