chapter 21

1.5K 79 0
                                    

" Degg.. Degg.. Deg.. "

Tiba - tiba saja, jantung Aqira berdegup kencang. Belom pernah ia rasakan sebelomnya. Melihat mata Dito, membuatnya seakan - akan kaku untuk menggerakkan tubuhnya.

Dito menyelipkan rambut hitam Aqira ke belakang kupingnya.

" Gue janji sama elo, gue akan jagain elo. Kejadian ini ga akan keulang lagi " ucap Dito.

" Ini beneran Ditokan? Kok dia jadi sweet kaya gini ya? " tanya Aqira dalam hati.

Tiba - tiba saja, wajah Aqira menjadi merah. Dito yang melihatnya langsung mencubit pipinya gemas.

" Pipi loe kok jadi merah gitu? "

Aqira refleks memegang pipinya " Masa sih? Nggak ah, ngaco loe ngomongnya "

" Beneran, muka elo jadi merah kaya gitu? Ahhh loe baper ya sama gue? "

" Ihh apaan ih loe. Gue baper sama elo? Nggak juga "

" Yakin loe? "

" Iyalah. Gue tuh ga suka sama omongan cowo. Apal banget mulut cowo tuh manis, sampe di gembrong sama semut "

" Nggak juga ahh. Lagian ga semua cowo tuh kaya yang elo fikirin "

" Buktinya siapa? "

Dito batuk disengaja. Aqira mengkerutkan keningnya. " Yakin elo orangnya? "

" Wahhh... Elo bener - bener ya "

Aqira hanya tertawa dengan sikap Dito. Dito mengeluarkan handponenya seraya mengirim pesan singkat kepada Fawwaz.

Tak lama Fawwaz datang, sambil membawa pesanan yang di minta sama  Dito. Makanan bikinannya untuk Aqira yang tadi di kasih di parkiran.

" Ra, gue saranin makan tuh sandwitch bikinan Dito. Langsung loh dia bikin buat elo, cuma buat elo " kata Fawwaz seraya kabur agar terhindar dari gebukan tangan Dito.

" Ya ampun Fawwaz.. Fawwaz.. " ucap Aqira seraya ketawa sambil geleng kepala.

Dito hanya cengar cengir malu. " Maklumin ya sahabat gue emang kaya gitu " 

" Gokil ya loe, punya sahabat kaya salman, Fawwaz, Isan keliatannya tuh rame gitu kalo ngeliat kalian ngumpul "

Dito pun ikut cengengesan.

Jantung hatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang