"Kalau didengar dari penuturan Li kong-cu, apakah pil jinsom seribu tahun milik siangkong jugs dicuri oleh orang-orang dari pesanggrahan Bunga Tho?" tanya Ci Mia-cu.
"Itu sih tidak" sahut Li Bun-yang setelah berpikir sejenak, "Tampaknya sipencuri obat itu sudah cukup lama menguntit di belakang saudara Lim dan kebetulan saja mereka baru turun tangan setelah berada di pesanggrahan Bunga Tho...."
Perlahan-lahan sinar matanya dialihkan ke wajah Lim Han-kim, setelah menatapnya sekejap. ia melanjutkan
"Tanpa disengaja sesungguhnya saudara Lim telah mengatur suatu pertarungan antara dua macan yang amat menarik. Bahkan babak permainan yang menarik ini sudah di mulai. setelah adikku tiba di kota Kim-leng nanti, bagaimana kalau kita putuskan untuk turut serta di dalam pertarungan tersebut?"
Lim Han-kim mengernyitkan alis matanya rapat-rapat, ia seperti ingin mengucapkan sesuatu tapi niat itu diurungkan kemudian. Pemuda ini sangat jarang melakukan perjalanan di dalam dunia persilatan tidak banyak tipu muslihat dan kejahatan dunia persilatan yang diketahui olehnya.
Maka sewaktu Li Bun-yang memujinya karena sudah mengatur pertunjukan pertarungan antara dua ekor macan, ia merasa tidak habis mengerti, tapi lantaran ia paling segan banyak bicara, dia pun enggan banyak berta-nya. Agaknya Li Bun-yang dapat memahami perasaan hati Lim Han-kim, sambil tersenyum tegurnya: "Apakah saudara Lim meragukan perkataanku?"
"Aku benar-benar tidak memahami maksud pembicaraanmu itu."
"Bukankah si pencuri obat mustika itu telah meninggalkan secarik sapu tangan? Bahkan di atas saputangan itu secara berani meninggalkan pula lambang mereka? Hal ini membuktikan pihak lawan mempunyai asal usul yang luar biasa, bukan saja berani berbuat, berani mengaku, bahkan sebelum bertindak telah melakukan segala persiapan secara matang,"
"Ehmmm, pendapat saudara Li sangat tepat," Lim Han-kim manggut-manggut.
Setelah tersenyum Li Bun-yang meneruskan lagi:
"Padahal orang-orang dari pesanggrahan Tho-hoa-kit pun agaknya sudah tahu kalau saudara Lim membawa sebotol pil jinsom seribu tahun, hanya sayang mereka terlambat bertindak sehingga kedahuluan orang lain. Aku pun tahu bahwa mereka sudah menyusun rencana pencurian obat itu secara rapi dan sempurna.oleh karena obat mustika milik saudara Lim kedahuluan dicuri orang itulah, jerih payah mereka gagal total, siapa sangka di saat mereka kalang kabut, pemimpin mereka pun belum hadir disana lantaran makin dekatnya saat pertemuan gelap di antara mereka, Akhirnya berhasillah pencuri obat itu melarikan diri dari kepungan mereka."
"Ehmm..." Um Han-kim manggut-manggut. "Pengetahuan serta pengalaman saudara Li betul-betul luas dan hebat, aku merasa kagum sekali"
"Tampaknya pemimpin Tho-hoa-kit mempunyai peraturan yang ketat dan keras, Hal ini bisa dibuktikan dari kenekadan dua orang gadis yang ingin bunuh diri di tepi sungai kemarin.Kemudian saudara Lim menghadiahkan sapu tangan peninggalan pencuri obat itu kepada mereka yang menyebabkan jiwa kedua orang gadis itu terselamatkan.Dengan adanya pertanda itu, bisa dibayangkan bahwa pertarungan antara pihak Tho-hoa-kit dengan si pencuri obat tersebut tak dapat dihindari lagi...."
"Aku kuatir justru peristiwa ini akan merepotkan pihak Kuil Awan Hijau kami juga...." Tiba-tiba Ci Mia-cu menyela.
Dengan perasaan tak habis mengerti Yu siau-lio ng bertanya: "Bagaimana mungkin peristiwa itu akan mendatangkan kerepotan juga terhadap pihak Kuil Awan Hijau? Aaaaiii.... semakin didengar aku merasa makin kebingungan"
Walaupun is cerdik, namun bagaimanapun juga sifat kekanak-kanakkannya belum hilang. sudah barang tentu dia tak akan bisa memahami adu cerdik yang sedang berlangsung di dalam dunia persilatan ini. sambil tersenyum Ci Mia-cu berkata:
KAMU SEDANG MEMBACA
Pedang Keadilan I
RandomBagaimanakah jika tiga orang wanita yang bukan hanya sangat cantik tetapi memiliki kesaktian, kekuasaan, kecerdikan luar biasa mencintai seorang pria yang dalam banyak hal tidak melebihi dari para wanita yang mengejarnya? Lim Han Kim dan adik angkat...