Tubuh si manusia aneh berbaju hitam yang kebetulan sedang mendekat itu persis tertahan oleh gempuran tinjunya, sementara telapak tangan kirinya juga secara kebetulan membendung totokan si manusia aneh berbaju hitam yang mengarah ke dadanya itu.
Setelah bertarung dua gebrakan dalam waktu singkat, kedua orang itu sama-sama melompat mundur dari posisi semula.
Han si kong menjadi terkesiap sekali, sewaktu tangannya bentrok dengan sodokan jari lawannya tadi, ia segera merasakan tangannya seakan-akan membentur batu cadas yang keras dan dingin, bahkan hawa dingin yang menusuk tulang menyusup masuk ke dalam tubuhnya.
Dalam keadaan begini dia memilih mundur sejauh tujuh delapan depa lebih dulu untuk menyelamatkan diri
Lim Han kim sangat keheranan ketika melihat paras muka Han Si kong menunjukkan sikap kurang beres, padahal menurut pengamatannya, bentrokan yang barusan berlangsung berakhir dengan seri, tapi kenyataannya kerugian yang diderita Han si kong kelihatannya jauh lebih besar.
Tak tahan ia pun segera bertanya lirih:
"Kenapa saudara Han? Menderita kerugian?"
Han si kong hanya menggeleng tanpa menjawab, tampaknya ia sedang memikirkan satu persoalan.
Waktu itu, si manusia aneh berbaju hitam tadi masih berdiri dengan membelakangi mereka bertiga, tubuhnya tak berkutik sementara rambutnya yang panjang serta ujung bajunya yang terurai beterbangan terhembus angin, posisi dimana ia berdiri persis menghadang jalan lewat mereka bertiga.
"Biar aku coba kepandaian orang ini" bisik Hongpo Lan tiba-tiba sambil menyimpan pedangnya, Kemudian ia melompat ke muka dan sebuah pukulan tinju langsung disodokkan ke cunggung orang itu.
Sebagai seseorang jagoan yang mementingkan status, pemuda ini enggan main bokong, bersamaan waktunya dengan dilepaskannya serangan tersebut, ia menghardik:
"Hati-hati"
Manusia aneh berbaju hitam itu tetap berdiri tak bergerak, seakan-akan sama sekali tidak mendengar hardikan Hongpo Lan-
Sesungguhnya Hongpo Lan adalah seorang pemuda yang tinggi hati, namun musuh yang dihadapinya hari ini kelewat aneh, karena itu bersamaan waktunya dengan terkaman yang dilakukannya itu sebetulnya tangan kirinya telah disilangkan di muka dada siapmenghadapi sebala kemungkinan yang tak diinginkan.
Tapi begitu melihat orang berbaju hitam itu berdiri tak berkutik bahkan bersikap dingin terhadap serangan yang dilancarkant tiba-tiba saja ia tarik kembali hawa murninya untuk menahan gerak maju tubuhnya.
Setelah sepasang kakinya menempel permukaan tanah, kepalan kanannya tiba-tiba disodok ke depan sambil menyalurkan hawa murninya, sebuah pukulan dahsyat pun langsung menghajar punggung lawan.
Tampaknya pukulan tersebut segera akan menghajar telak punggung lawannya, ketika itulah tiba-tiba si manusia berbaju hitam itu mengegos ke samping, gempurannya dahsyat yang dilontarkan itu pun seketika luput dari sasarannya.
"Sungguh memalukan" pekik Hongpo Lan di dalam hati, "Andaikata aku tidak berubah pikiran di tengah jalan, gempuran tersebut tentu akan menyebabkan aku menderita kerugian besar."
Sementara ia masih berpikir, manusia berbaju hitam itu telah melancarkan serangan balasan, menyusul perputaran badannya sebuah pukulan di lontarkan ke depan.
Selisih jarak Hongpo Lan dengan orang berbaju hitam waktu itu masih ada empat lima depa, dalam anggapan anak muda itu serangan musuh tak akan mampu melukai dirinya, ia berniat menunggu sampai lawannya selesai menggunakan jurus tersebut kemudian ia baru mendesak maju sambil mengancam urat nadi pada pergelangan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pedang Keadilan I
AcakBagaimanakah jika tiga orang wanita yang bukan hanya sangat cantik tetapi memiliki kesaktian, kekuasaan, kecerdikan luar biasa mencintai seorang pria yang dalam banyak hal tidak melebihi dari para wanita yang mengejarnya? Lim Han Kim dan adik angkat...