BAB 51 Terperangkap Siasat Wanita Cantik

1.5K 34 0
                                    

"Hmmm, dengannya wakus eorang bisa diganti dengan ratusan lembar jiwa, biar mati pun aku tak akan menyesal." kata Pemilik bunga bwee dingin-

" orang sering bilang gigitan ular tidak terhitung racun, lebih jahat hati wanita, tampaknya perkataan ini tepat sekali,"

Para jago yang mendengar perkataan itu sama-sama jadi tertegun dan tidak habis mengerti, pikir mereka:

"Ditempat ini hanya ketua Hian-hong-kau yang wanita, masa dia memaki diri sendiri?" sementara itu ketua Hian- hong-kau telah berkata lagi:

"Biarpun kau pandai mengubah suara, mengubah dandanan dan wajah, namun jangan harap bisa mengelabuhi sepasang mataku."

Pemilik bunga bwee mendengus dingin, ia seperti hendak mengucapkan sesuatu tapi kemudian diurungkan-Ketua Hian-hong-kau berkata lagi:

"Dalam keadaan dan situasi seperti ini, gampang sekali bagiku untuk menghabisi nyawamu, tapi aku tak ingin membunuhmu, aku ingin membuka tabir wajah aslimu agar para jago yang hadir di sini, dapat melihat wajahmu itu sebelum mereka mati keracunan, agar mereka tahu bagaimanakah bentuk rupa orang yang telah mencelakai mereka." Ia maju ke depan dan menarik jenggot yang menempel pada dagu pemilik bunga bwee.

Mimpipun para jago yang hadir dalam pertemuan itu tidak mengira kalau Pemilik bunga bwee ternyata adalah seorang wanita yang menyaru sebagai pria, rasa ingin tahu membuat suasana jadi gempar, semua orang ingin tahu bagaimanakah bentuk rupa pemilik bunga bwee, hingga untuk sesaat mereka lupa tentang racun yang mengeram di tubuhnya.

suasana jadi sangat hening, beratus-ratus pasang mata bersama-sama ditujukan ke tengah arena di mana ketua Hian-hong-kau dan Pemilik bunga bwee telah berdiri saling berhadapan

Terdengar ketua Hian-hong-kau menjengek sambil tertawa dingin-

"Hmmm, ilmu penyaruanmu sungguh hebat dan luar biasa, bukan hanya wajah telah kau rubah, bahkan suara pun berhasil dirubah seperti suara kakek-kakek, sayang kau telah meninggalkan sebuah titik kelemahan coba kalau tidak begitu, mungkin aku sendiripun tak akan menyangka...."

Tampaknya Pemilik bunga bwee sadar, melawan berarti mendatangkan rasa malu yang lebih besar baginya, maka ia cuma membungkam diri sambil berdiri tak bergerak.

Dengan cepat ketua Hian-hong-kau membetot jenggotnya, betul juga, begitu di-tarik, jenggot itu segera terlepas.

sambil menghela napas panjang Pemilik bunga bwee bertanya:

"Darimana kau bisa tahu kalau aku adalah wanita yang sedang menyaru sebagai pria?"

"Apabila jenggot palsumu ini lebih lebat sehingga menutupi sama sekali kulit pada lehermu, mungkin susah bagi orang lain untuk mengetahui penyaruanmu itu"

"Ehmmm, kau sangat teliti, padahal sejak tadi aku sudah tahu bahwa kau cerdik dan banyak akal, seharusnya aku sudah waspada sejak awal."

"sesungguhnya kau bukan kalah di tanganku...." ucap ketua Hian-hong-kau. setelah melirik pemuda berbaju hijau itu sekejap. lanjutnya:

"Kau sudah kalah di tangan saudara ini, dialah yang mengajarkan akal tersebut kepadaku, pil beracun itu juga pemberiannya, padahal baik ilmu silat maupun kepintaranku jauh bukan tandinganmu apakah kau kalah dengan perasaan tak rela?"

Pemilik bunga bwee berpaling ke arah kakek berbaju kuning itu, tiba-tiba perintahnya:

"Perintahkan mereka agar menyerbu masuk dari empat penjuru, semua jago yang hadir disini telah keracunan sekali pun mereka nekad beradu jiwa, paling banter hanya satu jurus serangan yang dapat digunakan aku ingin menyaksikan darah mereka menggenangi seluruh permukaan tanah kompleks pekuburan ini...."

Pedang Keadilan ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang