PROLOG

5.6K 1.3K 647
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini, merupakan hari terakhir Masa Orientasi Siswa di SMA Taruna Bangsa. Karena cuaca di lapangan sangat panas dan siswa-siswi asik mengobrol sendiri, menyebabkan para senior harus berteriak ketika berbicara kepada juniornya.

"Mohon perhatian semuanya!" Suara bariton itu membuat seluruh peserta mengalihkan pandangannya ke depan.

"Tanpa diminta juga gue udah merhatiin terus," ucap seorang cewek dengan tatapan kagum.

"Gakuat gue lihat ketampanannya,"

"Dengar suaranya aja udah bikin gue salting gini hahah," Sahut cewek yang berada di tengah-tengah barisan.

"Ehem!" deheman senior itu membuat seluruh peserta diam.

Keadaan lapangan sudah hening. Senior itu pun kembali melanjutkan pidatonya.

"Okey, karena hari ini terakhir MOS, maka kami mengadakan demo ekstrakulikuler yang kalian bisa ikuti. Setelah itu, kalian diperbolehkan untuk berkeliling di sekitar sekolah untuk mengenali tempat dan fasilitas apa saja yang dimiliki sekolah.

"Kalian mengerti?" tanya senior itu.

"Mengerti!" jawab seluruh peserta.

Senior pun mengangguk, "Ya sudah, sebentar lagi acaranya akan dimulai. Kami persilahkan kalian untuk memasuki aula." Ujarnya.

Peserta MOS mengganguk dan lansung berjalan menuju aula.

*****

"Fy! Lo ikut ekskul apa?" tanya Via.

"Apa ya? Gue masih bingung antara Musik sama Dance," jawab Ify ragu, "Kalau kalian apa?" tanya Ify balik.

"Kalau gue musik!" seru Via sangat yakin. Karena sejak kecil memang ia sudah didekatkan dengan alat-alat berbau musik, makanya sampai saat ini Via tidak mau berjauhan dengan yang namanya musik.

Ify melirik Acha, yang sedari tadi hanya diam tanpa menjawab pertanyaannya.

"Kalau lo ikut apa Cha?"

Acha tampak berpikir, "Apa ya? Bingung gue."

"Ngapain harus bingung sih? tinggal milih aja mana yang lo suka?" Kata Via.

"Bukan gitu maksud gue. Gue nggak suka aja sama aktivitas-aktivitas sekolah yang menurut gue nggak penting.

"Karena apa? Gue gak mau, jadwal hangout sama bobo gue terhalangi oleh informasi 'Bahwa hari ini kumpul ekstrakulikuler' duh! ogah banget gue," tutur Acha.

Ify dan Via tertawa, "Berarti lo itu, ciri orang pemalas Cha."

"Hahaha... Iyaa sih," bukannya tersinggung, Acha malah membenarkan ucapan kedua temannya dan ikut tertawa karena Acha memang menyadari sifat buruknya itu.

The Possibility Of Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang