TPOL (61) "Mulai Suka"

95 8 0
                                    


"Ify cepetan deh kamu, itu temennya itu nunggu di depan!" teriak Lena.

"Iya mah, bentar lagi Ify turun." Dengan cepat Ify menyambar tasnya dan langsung berjalan keluar kamar. Ia tidak tahu kalau Ray akan datang sepagi ini, padahal Ify tidak meminta untuk menjemputnya.

Setelah di ambang pintu Ify sempat kaget ternyata bukan Ray yang menjemputnya, tapi Ozy. Sebentar, kenapa Ify sedih ya? bukan kah seharusnya senang kalau Ozy menjemputnya. Kenapa dirinya berharap Ray lah yang datang ke rumah saat ini.

Astagfirullah kenapa Ify berpikiran seperti itu sih. Bukan kah dirinya harus bersyukur, lagian Ify juga tidak marah dengan Ozy. Mungkin ini kesempatan Ify untuk meminta maaf sama kakak kelasnya itu.

Langkah Ify semakin dekat dengan mobil itu, lalu ia menarik nafas.

"Masuk Fy." Ujar Ozy.

Ify pun memasuki mobil Ozy, entah apa yang membuatnya merasa canggung seperti ini. Sudah beberapa menit keduanya tidak ada yang bicara sampai akhirnya Ozy lah membuka percakapan itu.

"Ini sebagai gantinya kalau gue pernah ingkar sama janji gue sendiri." Ucap Ozy.

"Maksudnya kak?"

"Maaf Fy, gue minta maaf banget sama lo pernah buat lo sedih dan menunggu gue selama itu kan? Gue nyesel banget Fy, tapi keadaan mendesak membuat gue harus pergi ke rumah sakit."

Ify paham sekarang.

"Kak Ozy gak perlu minta maaf, Ify gapapa kok kak."

"Tapi Fy—"

"Kak Ozy lakuin itu karena Zahra dalam keadaan gak darurat kan?"

Ozy mengangguk.

"Itu wajar kok kak, kalau Ify ada di posisi kakak pasti Ify bakalan lakuin yang sama. Keluarga nomor satu, lagian Ify juga bisa pulang sendiri kan hehe..."

Ozy menoleh Ify sebentar, "Maaf Fy." Sesal Ozy.

"Iya kak Ozy."

"Dan maaf—"

"Maaf apa lagi sih kak?" tanya Ify sambil terkekeh, terasa lucu memang Ozy terus saja meminta maaf.

"Udah buat lo salah paham."

Ify mengentikan senyumnya, ia merasa tidak enak dan malu akibat perbuatan dirinya sendiri. Ify benar-benar meruntuki dirinya karena sudah menjadi orang Ter-PD kala itu.

"Maaf, udah buat lo menganggap---"

"Kak Ozy plis, jangan di terusin. Ify malu, di sini Ify yang salah kok udah beranggapkan kalau kak Ozy punya perasaan lebih sama kak Ozy." Ify menundukan kepalanya, percaya lah wajah Ify saat ini benar-benar memerah.

"Ify minta maaf kak," masih dalam posisinya.

Melihat perlakuan Ify membuatnya gemas sendiri, Ify benar-benar seperti Zahra.

"Lo gak salah kok Fy, kan gue yang salah."

"Ify kak."

"Gue Fy."

"Ify."

"Yaudah kita berdua salah." Pasrah Ozy.

Ify mendongakkan kepalanya.

"Fy, sekali lagi gue minta atas perasaan lo yang gak bisa gue bales."

Ify terdiam, ia mengerti. Status Ozy saat ini memiliki kekasih dan Ify tidak mau merusak hubungan keduanya, ia ingin melihat Ozy terus bahagia bersama kekasihnya iu.

The Possibility Of Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang