TPOL (49) "Hari Jadi Teman"

94 7 0
                                    



Pagi ini Ify terlihat begitu senang, sebab pada tadi malam ia mendapatkan sebuah pesan dari Ozy jika cowok itu akan menjemputnya untuk berangkat ke sekolah bersama. Semenjak kejadian di dalam mobil, Ozy sering kali mengiriminya pesan walaupun tidak begitu penting, namun membuat Ify merasa lebih diperhatikan dari biasanya.

Tapi, jika Ozy benar-benar sayang dengan Ify mengapa tidak menembaknya saja sih? Apa mungkin cowok itu menunggu Ify siap kah? Ah padahal kan Ify sudah siap dari dulu haha....

"Heh bocah senyum-senyum mulu dari tadi." Omel Cakka di sela menyuap nasi yang ia makan.

"Dih, bebas dong." Jawab Ify menahan tawa, sesekali dirinya menatap ponsel menanti seseorang yang akan datang ke rumahnya.

"Gue berangkat dulu ah, mau bareng gak?" tanya Cakka pada Ify, "Nggak? Yaudah deh alhamdulillah."

Ify memutar bola matanya malas. Dasar Cakka, nanya sendiri di jawab sendiri. Ah, Ify tahu nih pasti kakaknya itu akan menjemput Shilla sebelum ke sekolah. Pantesan sangat bersyukur sekali saat Ify tidak benar-benar ikut padanya.

"Yaudah sana gih," suruh Ify sambil memakan nasinya.

"Beneran nih?"

"Iya."

"Dih, mau berangkat sama siapa lo?" tanya Cakka, "Ohiya gue lupa kan sekarang adik gue punya pacar ya?" kekeh Cakka.

"Terserah."

"Aduh jadi suka deh sama pacar Ify, tahu aja kalau kakaknya—"

"Apa? Kak Cakka seneng kalau Ify gak ikut kak Cakka gitu? Biar kak Cakka bisa berangkat sama Shilla?" cerocos Ify.

Cakka membulatkan matanya, "Eh apaan sih Fy." Elak Cakka, "Tapi kok lo tahu ya? adek yang pengertian." Ucap Cakka dengan tangan mengelus kepala Ify.

"Ih, udah ah sana semoga sukses tuh dapetin Shilla." Ify menghempaskan tangan Cakka yang menempel di kepalanya.

"Siap!"

*****


"Ify!" suara yang menggema di koridor itu membuat Ify menghentikan langkahnya. Ternyata asal suara itu berasal dari Via, teman Ify.

"Kenapa Vi?"

"Vi, pulang sekolah lo ada acara ga?"

Ify nampak berpikir, "Ada sih entar sore gue latihan, kenapa emang?"

"Yah, padahal gue pengen ajak lo ke suatu tempat. Bukan lo aja sih sebenernya, gue juga ajak Acha sama Shilla."

"Tempat apa?"

"Rahasia dong."

"Yah gimana ya Vi, sebenernya gue pengen sih Cuma latihan sekarang penting banget." Ify jadi tidak enak dengan Via. Sebenarnya sih Ify mau-mau aja, tapi berhubung dia sudah ada janji dengan Ray mau tidak mau ia harus urungkan niat itu.

"Oh gitu, yaudah deh gapapa Fy kan bisa ganti hari. Pokoknya kalau lo udah bisa kasih tau gue ya."

Ify tersenyum, "Siap!"

"Yaudah deh, kelas yuk!" ajak Via. "Bentar lagi kayanya kelas gue masuk."

"Eh yaudah lo duluan aja Vi, gue mau ke kantin dulu bentar."

"Dasar lo ya padahal udah bel tuh." Tawa Via.

"Hehe.... gue laper."

"Tumben banget Ify laper. Yaudah deh kalau gitu gue kelas duluan ya?"

The Possibility Of Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang