TPOL (20) "Kembali Bertemu"

196 17 4
                                    




Petikan gitar mengalun begitu indah di sudut kamarnya. Dirinya seakan mengingat sebuah tantangan yang di berikan Ify padanya, lalu ia tersenyum.

Gue harus nyiapin ini lebih matang.

"Kak Ray!" tiba-tiba seorang cewek masuk ke dalam kamarnya.

Ray mendongak, "Kebiasaa, ketuk pintu dulu kek. Gimana kalau gue lagi hak pake celana?"

"Hehe... maaf kak Ray."

"Mau ngapain?" tanyanya to the point.

"Temenin aku beli parfum yuk! Setok ku udah habis nih," rayu Cantika, lalu cewek itu duduk di sofa yang tidak begitu besar.

Ngomong-ngomong tentang Cantika, cewek itu adalah anak tantenya Ray. Dia sudah 2 Tahun tinggal bersama di sini, karena Papa dan Mama-nya sibuk mengurusi pekerjaan yang mengharuskan pulang-pergi ke luar negeri. Cantika anak tungga, di sini keluarga Ray sangat senang dengan keramaian, sehingga dengan senang hati orang tua Ray menerima Cantika untuk tinggal di rumahnya. Ray pun sangat sayang pada Cantika yang sudah dia anggap seperti adik kandungannya.

"Males," ucap Ray sembari menyimpan gitar di samping tenpat tidurnya,

"Ih kak Ray, ayo dong," bujuk Cantika.

"Gak."

Cantika menampakan wajah cemberutnya, "Aku bilangin Ibu loh."

"Bilang aja," balasnya dengan santai, lalu merebehkan tubuhnya di atas kasur.

"Ah rese nih kak Ray. Besok aku pake apa dong?"

"Pake yang gue aja."

"Ih itu kan parfum cowok, gak like."

"Besok aja belinya."

"Terus besok aku gak pake apa-apa dong? Bakalan gawat ini mah." Cantika duduk di pingir ranjang.

"Kaya ada yang lirik lo aja," sindiran Ray membuat cewek itu membulatkan matanya sempurna. Enak aja Cantika di katain speerti itu, ia tidak terima. Ray tidak tahu aja kalau sepupunya ini banyak yang naksir.

"Ih rese, gini-gini gue tuh banyak yang naksir tahu."

"Masa?"

"Iya ih!" kesal Cantika.

"Gak percaya," ucapnya acuh.

Wah-wah sepupunya ini ngajak berantem ternyata, "Buktinya aku punya pacar. Kak Ray aja yang gak laku."

Ray membulatkan matanya, "Sotau."

"Ih memang benar kok, buktinya mana coba kalau kak Ray punya cewek? "Gaada kan?" sindir Cantika. "Ohiya, apa aku bilang aja kali ya ke temen kak Ray itu, kalau sebenernya kak Ray suka sama---"

"Sialan lo! Ambil kunci mobil gue cepet!" Ray langsung menyambar jaketnya yang mengangtung. Cantika memnag pintar kalau ada maunya.

Cantika tertawa puas, "Siap bosque!"

*****

Setelah membeli parfum di salah satu pusat perbelanjaan, Cantika keluar dari toko tersebut dan melihat sepupunya itu sedang berdiri sambil memainkan ponselnya. Tadi, Ray sendiri yang minta untukmenunggunya di luar. Cantika senang sepupu yang sudah ia anggap kakaknya sudah menunggu dengan setia.

"Yuk! Maaf lama," kata Cantika.

"Udah biasa. Yaudah yuk pulang."

Tiba-tiba Cantika mengetikan langkah Ray, "Makan dulu yuk!"

The Possibility Of Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang