TPOL (51) "Menduga"

89 6 0
                                    


Saat ini keadaan kelas begitu ramai, karena guru mata pelajaran Bahasa Inggris mereka tidak bisa masuk. Dan kesempatan ini tidak di sia-siakan begitu saja oleh lima sekawan, mereka malah mengerjakan tugas di mata pelajaran selanjutnya.

"Vin, lo mah ah nyontek mulu." Omel Rio.

"Heh jangan songong deh, lo juga nyontek sama gue." Cecar Cakka.

"Cak, jangan sombong deh lo juga nyontek kan sama Ozy." Kata Alvin sebal.

"Yaudah kenapa sih sama-sama nyontek yaudah diem." Ucap Ray pusing melihat kelakuan sahabatnya itu.

"Nah lo nyontek sama siapa Ray?" tanya Alvin.

"Ya siapa lagi kalau bukan Ozy, tapi gue masih ada usaha buat tahu gimana cara ngerjainnya. Dari pada lo semua pengenya yang instan." Ledek Ray, membuat Alvin menyesal dengan pertanyaannya.

Tidak lama dari itu Ozy yang dari kantin pun datang dan langsung duduk di sebelah Ray, "Pada udah belum nyalin nya?"

"Belum, dikit lagi." Balas Rio.

"Zy, ini no 5 caranya gimana?" tanya Ray sambil menunjukan pekerjaannya.

"Sebelum lo jumalahin, angka 2 nya lo pangkatin dulu."

Ray mengangguk, lalu mencoba menghitungnya lagi. Dari kelima cowok itu, memang Ozy lah yang slelau rajin mengerjakan tugas tepat waktu. Sebenenya yang lain pun bisa hanya saja rasa malas selalu menyerang.

*****


Kak Ozy

Fy, pulang sekolah bareng gue ya?

"Aaaa Shillaa senengnya gue." Teriak Ify.

Shilla menutup telinganya, "Kenapa sih Fy? Pelan-pelan kek kalau ngomong.'

"Hehe.... habisnya gue seneng, kak Ozy ngajak gue pulang bareng."

"Wah jangan-jangan kak Ozy suka deh sama lo."

"Kayanya sih." PD Ify. 

"Aduh jadi ke geeran nih anak. Tapi bukannya lo sering ya pulang bareng kak Ozy kenapa girang amat sih?"

"Ya gatau kenapa ya gue juga suka aneh, padahal ini bukan pertama kalinya sih. Tapi perasaannya suka kaya pertama kali gue ketemu sama dia, deg-degan haha...."

"Terus kak Ray mau di kemanain?"

"Lah ngapain juga harus mikirin tuh anak. Gak nyambung!"

"Tapi gue yakin kak Ray itu suka sama lo deh Fy," tebak Shilla.

"Jangan ngaco." Ucap Ify sambil membalas pesan Ozy.

"Coba lo bayangin, buat apa kak Ray bermohon-mohon untuk bisa temenan sama lo? Dia gak mau bermusuhan terus sama lo?"

Ify terdiam, "Ya dia kan mau minta maaf sama gue atas kesahannya waktu itu."

"Tapi menurut gue bukan itu alasan sebenarnya." Shilla meyakinkan ucapannya.

"Jangan aneh-aneh deh Shil, jelas-jelas dia bilang sendiri sama gue kalau dia mau minta maaf atas kesalahannya." Beber Ify. "Lagian mana mau dia sama gue, gue juga mana mau sama dia." Lanjutnya dengan senyum.

Shilla menarik nafas, "Inget ya Fy, lo berdua itu awalnya saling membeci. Tapi, gue lihat ke sini-sini lo deket sama dia. Ya walaupun kalian menunjukan sikap benci, tapi hati siapa yang tau?"

Ify mentap wajah Shilla, mencerna ucapan temannya itu, "Mak-sud lo Shil?"

"Gue yakin kak Ray bukan hanya ingin lo sebagai teman aja, tapi lebih dari sekedar teman." Ucap Shilla pelan, namun menusuk ke hati Ify.

"Ya ampun Shilla, gue kan udah bilang mana mau dia sama gue dan sebaliknya gitu." Ify pun tertawa.

"Iya terserah lo aja deh Fy, tapi gue jamin omongan gue saat ini entar ada benernya juga.

"Iya Shilla, gue gak percaya." Tawa Ify meledak.

"Dasar lo Fy, males ah gue." Kata Shilla sok pura-pura ngambek.

"Iya-iya gue percaya deh, jangan ngambek dong. Gue traktir makan yuk! Lagi pengen makan nih."

Mendengar kata makan dari Ify membuat dirinya tersenyum, "Beneran lo mau makan?"

Ify mengangguk, "Mau gak, kalau nggak yaudah."

"Ayo gue mau banget, apalagi lo juga makan." Shilla langsung menarik tangan Ify, dirinya sangat senang jika Ify berkata ingin makan. Habisnya temennya itu langka sekali membicarakan bahwa dia lapar dan semacamnya, kalian tau sendiri kan kalau Ify susah makan.



To Be Continue

Gimana sama partnya?

Doakan semoga cerita ini cepat selesai dan berlanjut dicerita yang baru aamiin.... wkwk

Silahkan beri kritik dan saran

Ig : Amregitaa

The Possibility Of Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang