TPOL (62) ENDING

237 6 7
                                    




Ray

Fy, besok jalan yuk!

Ify tidak menyangka jika Ray seorang play boy. Bisa-bisanya cowok itu ngajak jalan padahal Ray memiliki kekasih. Mentang-mentang pacarnya masih SMP bisa seenaknya aja dia mainin hati perempuan.

Ray

Males.

Ray

Ayo dong, gue traktir deh semua yang lo mau.

Ray

Gak!

Ray

Kok gak sih Fy?

Ray

Kasian entar ada yang cemburu.

Ray

Siapa yang cemburu?

Ify menyimpan ponselnya tanpa mau membalas pesan Ray, ia sudah malas meladeni cowok itu. Ayolah mana yang katanya mau ngebahagiain dirinya? Nyatanya cowok itu sama aja. Tapi, kenapa dirinya merasa kesal ya saat Ray memiliki kekasih. Apa Ify benar-benar cemburu dan sudah mulai menyukai Ray?

Dengan cepat Ify menggelengkan kepalanya, "Ada-ada aja lo Fy."

Ify menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya, setelah itu matanya mulai terpejam.

*****

Ify menaikan satu alisnya, saat dirinya membuka pintu rumah dan menampakkan seseorang sedang berdiri sembari tersenyum.

"Hai Fy?" sapanya.

"Mau apa?"

"Lo gak lupa kan kalau semalem gue ngajak lo jalan?" tanya Ray.

Ify menyilangkan kedua tangannya, "Tapi kan, gue nolak."

"Tapi tetep aja gue gak nerima penolakan."

"Gak usah maksa." Ify mulai risih.

Ray menautkan alisnya, "Tapi gue maksa."

Ify mendelik. Ada kepentingan apalagi sih dengan dirinya? Jelas-jelas cowok itu punya pacar. Kenapa tidak ajak pacarnya saja?

"Ayo dong." Mohon Ray dengan puppy eyes.

"Mukanya gausah begitu, gaakan merubah pikiran gue!" Ify menatap sebal, membuat Ray tertawa.

"Ayo lah, Fy." Rayunya lagi.

"Kok maksa sih?"

"Karena gue pengen."

Lama-lama Ray benar-benar menyebalkan juga ya?Rasanya ingin Ify tendang agar bisa keluar dari rumahnya.

"Kenapa gak ajak cewek yang kemarin aja sih?"

"Yaudah ayo deh ikut gue dulu."

Setelah perdebatan dan pikir panjang akhirnya Ify memutuskan untuk mengikuti ajakan Ray. Ify meminta ijin pada Ray untuk menganti bajunya terlebih dahulu dengan rasa senang Ray menunggu Ify di teras rumahnya. Tak lama dari itu Ify sudah datang kembali dengan dress biru selutut dan sedikit polesan make up di wajahnya, terlihat natural namun cantik.

Ray menatap kagum, "Kok lo cantik sih Fy?"

Ify menyunggingkan senyumnya, malu. Namun, ia teringat sebuah fakta bahwa Ray memiliki kekasih dibawah satu tahun usianya.

The Possibility Of Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang