TPOL (46) "Menyimpulkan"

75 7 0
                                    


Kalau gensi, gimana mau perjuangin cinta?


-Cantika-


Shilla tak pernah luntur dari senyumnya semenjak menerima pesan yang dikirim oleh seseorang. Cakka memintanya untuk menunggu di parkiran sekolah.

"Shil, lo kenapa sih dari tadi senyum-senyum mulu?" tanya Via.

"Masa sih?"

"Iyalah, ga sadar emang lo?"

Shilla hanya tertawa, "Gue duluan ya Vi, Cha."

"Aneh banget lo, yaudah hati-hati." Ucap Acha.

Setelah berpamitan Shilla melangkahkan kakinya menuju Parkiran, "Lama ya kak?"

"Nggak kok, gue aja baru nyampe." Cakka menyerahkan helm pada Shilla dan menyuruhnya untuk segera naik ke atas motor.

Setelah motor Cakka menghilang dari parkiran, seseorang di belakangnya telah berdecak kesal atas perlakuan kakaknya.

"Huh bisa-bisanya nya orang jatuh cinta sampe lupain adeknya di sini sendiri." Omel Ify.

"Kata siapa lo sendiri?"

Ify tersentak dengan kehadiran seseorang, "Kak Ozy?"

Ozy tersenyum pada Ify, membuat Ify malu sendiri.

"Jangan cemburu dong kalau kakak nya punya pacar," ledek Ozy.

"Dih siapa juga yang cemburu," jawab Ify

"Buktinya lo keliatan kesel banget."

"Mana Ify gak kesel coba, tadi dia bilangnya mau pulang bareng. Udah nungguin, taunya pulang sama ceweknya. Untung Ify sayang sama Shilla."

Ozy terkekeh, "Yaudah pulang yuk!"

"Kak Ozy ajak Ify pulang bareng nih?"

"Iya, biar lo gak marah-marah." Ozy mendekatkan pada telinga Ify, "Soalnya kalau lo lagi marah jelek." Ify membulatkan matanya, Ozy tertawa puas.

"Ayo ah pulang!"

Ify terseyum, "Ayo!"

Dan tanpa disadarinya lagi, dua orang telah memerhatikan interaksi keduanya.

*****

Di dalam mobil, Cantika terus saja melihat ke arah Ray yang sedang menyetir dengan raut wajah sangat-sangat kusam. Setelah melihat interaksi Ozy dan Ify, Ray lagi-lagi terdianm seperti ini.

"Kak Ray!"

"Gue lagi males ngomong," ucap Ray dingin.

"Yaelah, sejak kapan sih kak Ray jadi gini gara-gara cewek?" kesal Cantika, pasalnya sepupunya ini tidak pernah se galau ini karena cewek. Cantika juga sebal dirnya di cuekin Ray terus-terusnya.

"Sejak Ify jadian sama Ozy," tekan Ray.

"Emangnya kak Ray tau mereka udah jadian?"

Ray terdiam, "Ya buktinya itu lo liat sendiri kan?"

"Gini nih yang lagi cemburu tuh gini, belum juga tau kronologinya gimana udah menyimpulkan aja. Dasar manusia." Kata Cantika.

"Iya emang gue manusia, dari pada lo bukan."

"Maksudnya apa nih?" sewot Cantika.

Ray mengangkat bahunya acuh.

"Btw nih ya, kenapa kak Ray gak tanya aja sih sama kak Ify atau kak Ozy."

Ray melirik Cantika, "Tanya apa?"

Cantika mengehela nafas, "Ya tanya kek apa mereka punya hubungan khusus atu nggak."

"Ya kali Can, apa hubungannya sama gue? Entar gue keliatan banget lagi keponya."

"Ah bilang aja kak Ray tuh gengsi, gimana mau perjuangin cinta."

"Kampret lo Can."

"Pokonya kak Ray harus selidiki apakah kak Ozy dan kak Ify pacaran atau nggak."

"Masalahnya Can, kapan Ify luluh sama gue? Lo tau sendirikan hubungan gue sama dia kaya gimana?"

Cantika terdiam, lalu beberapa menit kemudia dia tersnyum.

"Kak Ray, Cantika punya ide."


To Be Continue

Doakan semoga cerita ini cepat selesai dan berlanjut dicerita yang baru aamiin...😜

Silahkan berikan kritik dan saran

Ig: Amregitaa

The Possibility Of Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang