TPOL (48) "Jangan Bersedih"

86 7 1
                                    



Ray menghela nafas panjang, matanya menatap lurus ke depan pintu rumah Ify. Tak lama kemudian seseorang keluar dari rumah tersebut. Nampaknya Ify tidak menampilkan raut juteknya saat ini, nampaknya ia terlihat santai menangapi Ray.

"Ada apa?" tanya Ify.

Ray memerhatikan Ify dengan lekat, rasanya sudah lama dirinya tidak menganggu kehidupan Ify. Apa karena status Ify sekarang yang sudah tidak jomblo lagi?

"Btw nih ya, kenapa kak Ray gak tanya aja sih sama kak Ify atau kak Ozy."

Ray melirik Cantika, "Tanya apa?"

Cantika mengehela nafas, "Ya tanya kek apa mereka punya hubungan khusus atu nggak."

Benar kata Cantika, padahal dirinya belum tau apa yang sebenarnya terjadi. Apakah Ify punya hubungan khusus dengan Ozy atau tidak?

"Fy, gue mau ngomong," ucap Ray serius.

"Ngomong aja sih."

"Gue mau nerima tantangan lo besok!"

"Hah besok? Kan masih satu minggu lagi. Emangnya lo udah latihan atau apa gitu?"

"Gak perlu!"

Ify menatap Ray malas, "Dih masih aja songong. Oke kalau gitu besok gue ada jadwal latihan Jam 4 sore, lo bisa langsung gabung."

"Okey!"

"BTW kenapa sih lo ngeburu-buru banget, padahal hampir aja gue lupa."

"Jangan sampe lupa dong, entar kita gak bisa temenan nih." Ray tersenyum nyindir.

Ify memutar bolanya malas, "Aduh masih aja mau temenan sama gue, padahal gue nya aja gamau."

Ray terkekeh, "Pokoknya setelah gue selesai sama tantangan itu, lo harus temenan sama gue."

"Terserah." Jawab Ify malas.

"Ohiya gue mau nanya dong sama lo."

"Apa lagi?"

"Lo jadian sama Ozy?"

Pertanyaan Ray membuat Ify tersipu malu, bisa Ray lihat dengan jelas pipi Ify begitu merah menyembunyikan rasa malu. Apakah semua sudah jelas dengan jawaban Ify seperti ini? Kalau begitu Ray jadi menyesal sudah menyanyakan pertanyaan yang membuat hatinya sedikit terluka. Kenapa juga Ray percaya dengan bocah seperti Cantika itu sih?

"Mm-emangnya keliatan ya?"

Ray mengangkat bahunya acuh, "Gak usah di jawab deh, males gue."

"Dih, situ yang nanya. BTW kenapa lo kepo ya?"

"Siapa juga yang kepo gue cuma nanya aja."

Ify meganggukkan kepalanya, "Oh gitu."

"Iya.

"Bukan cemburu?"

Ray membulatkan matanya, "Gue? Cemburu sama lo? Ngapain?!" tanpa disadari Ray dirinya berusaha menyembunyikan degupan jantunganya. Kenapa Ify bisa berkata seperti itu sih? apa cewek itu sudah tahu kalau Ray menyukai dirinya? Wah bahaya ini mah kalau Ozy tahu, bisa-bisa hubungan pertemanan retak gara-gara cewek satu ini.

"Ya kali aja lo cemburu, gue kan cantik." PD Ify.

"Pengen muntah yang ada gue."

Ify tertawa melihat tingkah Ray.

******


Ray memasuki rumahnya dengan tidak semangatnya, saat akan menaiki tangga Cantika menahannya.

"Gimana? Udah tanya sama kak Ify?" tanya Cantika.

"Udah,"jawab Ray datar.

"Terus-terus gimana? Apa katanya?" Cantika nampak sekali bersemangat.

"Yaudah."

"Yaudah apa?" teriak Cantika, saat tiba-tiba Ray melangkahkan kakinya menuju kamarnya. "Ish kak Ray!" Kerena merasa tidak puas dengan jawaban Ray, dirinya langsung menyusul sepupunya itu ke lantai atas.

Sesampainya di kamar Ray, ia melihat cowok itu sedang rebahan menatap langit-langit kamar. Cantika jadi merasa kasihan, sebenarnya apa sih jawaban Ify. Apa benar dugaan Ray kalau Ify mempunyai hubungan khusus.

"Kak Ray!" panggil Cantika pelan.

Ray bangun dari tidurnya, lalu cantika duduk di sebelahnya.

"Kayanya bener deh Can kalau Ify pacaran sama Ozy."

"Loh kok kayanya sih?" heran Cantika. "Emang kak Ify jawab apa?"

"Ify gak jawab. Cuma dari pergerakan dia aja udah gue pastiin sih, habisnya waktu gue tanyain pipi dia langsung merah gitu."

"Hah? Kenapa gak di jawab?"

"Waktu dia mau jawab gue males dengernya, jadi dia gak jadi gitu, karena gue udah yakin Can."

"Ah payah nih kak Ray selalu aja gitu, kenapa gak kasih kesempatan kak Ify buat ngomong sih? kalau gini terus pasti kak Ray nyangkanya mereka pacaran."

"Lah emang iya kan?" ucap Ray.

"Au ah sebel sama kak Ray, tapi nih ya menurut aku kak Ify sama kak Ozy itu belum jadian."

"So tau lo."

"Lo yang so tau!" kesal Cantika.

"Eh berani ya sama gue?"

Cantika langsung memasang jarinya membentuk huruf V, sembari menampilkan deretan giginya.

"Gak sengaja hehe...."

"Euh dasar bocah!" Ray mengacak rambut Cantika. "Ohiya besok gue jalani tantangan yang Ify kasih buat gue."

"Terus kak Ify mau?"

Ray mengangguk.

"Wah ide Cantika emang hebat kan? Semakin cepat semakin baik."

"Tapi Can, gimana kalau Ify sama Ozy jadian beneran?" rengek Ray.

"Ah gak mungkin, Cantika punya feeling mereka belum jadian. Kak Ray juga besok harus semangat, ini pertama kalinya lagi kan kak Ray dance setelah sekian lamanya."

Ray mengangguk dan tersenyum.


To Be Continue

Doakan semoga cerita ini cepat selesai dan berlanjut dicerita yang baru aamiin...😜

Silahkan berikan kritik dan saran

Ig: Amregitaa

The Possibility Of Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang