TPOL (30) "Latihan"

98 10 0
                                    


Disisi lain Ozy merasa gelisah saat kejadian tadi siang yang tanpa sepengetahuan temannya itu adalah dirinya. Ozy berulang kali mengetik pesan, lalu menghapusnya kembali secara terus menerus. Ia bingung harus memulai pembicaraan itu dari mana? Jujur, Ozy sangat belum siap jika temannya itu mengetahui kedekataanya dengan Ify. Walaupun, sebenarnya ia memang tidak dekat sih dengan Ify.

Fy gue mau ngomong.

Send.

*****

Dentuman musik hiphop menyala di setiap sudut ruangan. TB Dance, itulah nama ekstrakulikuler dance dari SMA Taruna Bangsa. Semua orang yang berada di sana sedang sibuk membuat formasi gerakkan yang akan di tampilkan pada suatu saat nanti. Dibaginya kelompok membuat Ify sedikit tidak kesulitan saat akan menyalurkan beberapa gerakkan pada temannya. Selain Ify, anggota lainnya pun bergantian memberi gerakkan-gerakkan yang nantinya akan di gabungkan dengan gerakkan kelompok lain.

"Kalau menurut gue, gerakkan ini pas sama musiknya," saran Ify, setelah memberikan beberapa gerakkan. "Kalau menurut kalian gimana?" tanyanya, takutnya ada yang tidak setuju.

"Boleh tuh!" kata temannya dengan kompak.

"Paling tinggal kasih hentakkan kakinya gitu deh menurut gue," usul Farel.

"Bisa-bisa."

Ify mengangguk membenarkan, "Sekarang giliran lo Rev."

Revi pun ke depan memberikan beberapa gerakkan yang membuat temannya bertepuk tangan.

Setelah selesai, anggota TB Dance di suruh mengumpul kembali dengan cara membuat lingkaran. Mereka akan mendiskusikan mana saja gerakkan yang akan di tampilkan dari beberapa kelompok tersebut. Di tengah-tengah lingkaran sudah terdapat dua laki-laki dan satu perempuan. Namun, dari ketiga orang tersebut hanya Ozy lah yang paling aktif.

"Gimana udah nentuin gerakannya?" tanya Ozy.

"Sudah kak!" seru anggota.

Ozy mengangguk, bagus!"

"Suatu hari nanti kita bakalan ada acara besar yang masih di rahasiakan. Jadi, kita harus sudah membuat gerakan dan mempersiapkannya dengan matang-matang dari jauh hari, makanya kita sekarang harus mulai rutin latihan," beber Geo.

"Ada yang mau ditanyakan?" tanya Velia.

Salah satu dari anggota mengacungkan tangannya, Velia pun mempersilahkan.

"Sekitar berapa bulan lagi kak acaranya? Dan kenapa masih di rahasiakan?" tanyanya Farel.

Velia mengangguk, "Namanya juga masih rahasia, jadi kita belum bisa umumkan ini. Karena kami juga belum dapat konfirmasi lagi dari pihak yang membuat acara. Kalau sudah pasti kita akan segera umumkan ini sama kalian," ucap Velia ramah. Membuat semua orang yang ada di ruang tersebut menatapnya dengan tatapan kagum. Apalagi para kaum Adam, pasti Velia adalah termasuk cewek idamannya. Rambut yang panjang dengan senyum manis yang selalu terpancar.

"Ohiya walaupun kita belum kasih tau kapan acaranya dimulai, jangan membuat kalian bermalas-malasan untuk selalu berlatih. Kenapa kita bilang harus berlatih dari sekarang? Karena biasanya acara tersebut selalu menginformasikannya mendadak. Takutnya jika waktu yang diberikannya sedikit tapi kita tidak ada persiapan bagaimana?"

"Acara ini bukan main-main yang bisa di anggap remeh, saingannya juga sangat luar biasa dan jangan memalukan sekolah," tutur Ozy.

Seluruh Anggota pun mengngaguk, mereka harus meyiapkannya dengan matang-matang.

"Dan gerakkan yang kalian lakukan tadi, kami akan mendiskusikannya di minggu selanjutnya. Karena itu membutuhkan waktu yang sangat panjang," kata Farel. "Untuk sekarang latihan dicukupkan dan kalian boleh pulang," lanjutnya.

The Possibility Of Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang