Pertemuan Part (2)

1.6K 784 151
                                    

"Gue sampe lupa nanya, kenapa lo bisa ada di sini?" tanya Ray.

"Bisalah!" Jedanya, "Ohiya, Alvin sama Ozy sekolah di mana?" lanjutnya.

"Jawab dulu pertanyaan gue."

"Ceritanya panjang, intinya sekarang gue sekolah di sini," balas Cakka.

"Serius lo! sekolah di sini sekarang?"

"Iya, seneng kan lo? Eh, atau lo malah gak suka lagi?" Ucap Cakka, membuat Ray terkekeh.

"Nggak lah, gue seneng kali. Gak nyangka bisa satu sekolah lagi sama lo Cak."

"Yaudah, kasih tau gue di mana mereka sekarang."

"Ada, tapi entar kasih tau gue kenapa lo bis-"

"Iyaiya, entar gue cerita. Lo bawel juga ya, kaya cewek lagi ngegosip."

"Hahaha... yaudah ikut gue sekarang!" ajak Ray.

Cakka mengangguk dan mengikuti arah kemana Ray berjalan.

*****


Seperti biasa, suasana di kantin sangat riuh. Banyak siswa-siswi yang berlalu lalang di sana, ada yang memesan makanan, mengobrol dan ada juga yang hanya duduk sambil baca buku.

Namun, tetap saja yang menjadi sorotan para siswi bukan hanya saja makanan. Tetapi pusat perhatiannya tetap pada meja paling pojok yang selalu di tempati oleh 4 serangkai. Siapa lagi kalau bukan Alvin, Cakka, Ray dan Rio. Namun, kali ini Ray tampak tidak terlihat entah di mana keberadaannya saat ini.

Mereka nampak menikmati sarapan tersebut, sesekali Alvin menggoda cewek-cewek yang berlalu lalang sampai membuatnya tersipu malu.

"Sorry guys gue telat," Ucap Ray yang baru saja datang dan langsung menduduki kursi kosong yang berada di sebelah Rio.

"Tumben siang, kemana aja?" tanya Rio.

"Sekarang gak penting ngomongin gue telat. Gue bawa sesuatu buat kalian," Kata Ray, membuat aktivitas makan Alvin dan Ozy terhenti sejenak.

"Apaan? Lo mau bawain gue cewek ya Ray?" celetuk Alvin dengan polos, yang langsung kena jitakan dari Ozy.

"Cewek mulu pikiran lo," ucap Ozy, Alvin berdecak."

Ray dan Rio menggelengkan kepala, lalu mata Rio beralih pada Ray untuk bertanya.

"Terus yang lo maksud sesuatu untuk kita apaan?" tanya Rio.

Ray menopang dagu menggunakan tangan kanannya, "Seseorang."

"Tuh kan bener apa yang gue bilang Zy, Ray mau bawain gue cewek," membuat ketiga temannya menatap Alvin malas.

"Mau bawa cewek buat lo gimana? Si Ray aja ceweknya kagak ada." Celetuk Ozy yang langsung dapat tatapan tajam dari Ray.

"Kamprett lo!" Rio mengangkat kedua jarinya membentuk huruf V.

"Terus yang lo maksud seseorang siapa?" tanya Alvin akhirnya serius.

Ray tidak menjawab pertanyaan Alvin, kini matanya mencari seseorang yang ia maksud, Cakka.

The Possibility Of Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang