TPOL (59) "Pacar Gue"

78 7 0
                                    


Ozy dan Ify berjalan beriringan, kedua tangan Ify di genggam erat oleh Ozy. Dalam setiap langkahnya sesekali Ify melirik Ozy. Sebenernya Ify masih heran mengapa dirinya di bawa ke rumah sakit? Siapa yang sakit? Atau sebelum ke tempat sesuatu yang masih di rahasiakan Ozy, cowok itu menyempatkan untuk menjenguk temannya dulu?

Genggaman tangan Ify terlepas, saat keduanya berdiri tepat di sebuat pintu ruang rawat inap. Perlahan Ozy membuka pintu tersebut dan di sana terdapat seorang gadis yang sedang terbaring dengan alat medis yang masih tertempel.

"Zahra, gue dateng nih. Lo kapan bangunnya? Sekarang gue kesini bawa temen." Ucap Ozy pada Zahra, seakan cewek itu terbangun dan melihatnya.

Ify mengerutkan keningnya, siapa gadis itu? teman kah atau pacar? Ia melihat Ozy begitu menyangi gadis tersebut. Ify takut jika pikirannya memang terjadi, jika gadis itu pacarnya mengapa Ify harus di ajak ke sini? Bukan kah itu menyakitkan bagi Ify.

"Zahra, kenalin ini Ify dia temen gue sekaligus adik Cakka." Kata Ozy. "Kalau lo bangun, pasti lo seneng deh bisa kenalan sama Ify. Dia anaknya baik, asik lagi."

Ify tersenyum melihatnya.

Ozy melirik Ify, "Fy, kenalin dia Zahra adik gue."

Ify menghela nafas, boleh kah ia bersyukur? Ternyata gadis yang ada di hadapannya ini adik Ozy, untunglah Ify masih punya kesempatan kan?

"Hai Zahra, kenalin gue Ify." Ify menyentuh lengan Zahra. "Kak Ozy, boleh Ify tahu kenapa sama Zahra?" tanay Ify hati-hati

"Dia kecelakaan Fy." Ozy menarik nafasnya.

Flasback On

Satu tahun yang lalu

"Kak Ozy, kok kak Velia lama banget sih?"

Ozy yang sedang memotret pemandangan di depannya ini menghentikan aktivitasnya, lalu menoleh pada Zahra.

"Iya juga ya." Ozy melirik jam di tangannya. Tadi Velia meminta Izin untuk membeli ice cream, namun sampai sekarang cewek itu tak kunjung datang.

"Aku mau samperin kak Velia deh." Kata Zahra sembari bangkit dari duduknya.

"Kak Ozy ikut."

Ozy pun berjalan mengikuti langkah Zahra di belakangnya. Namun langkah Ozy tiba-tiba terhenti saat Zahra terjatuh akibat sebuah mobil menabraknya. Dengan cepat Ozy berlari, menyusul Zahra yang sudah tergeletak di jalan raya. Di sana pun sudah ada Velia yang sedang menangis.

Saat itu juga Ozy membawa Zahra ke rumah sakit dengan perasaan sedih dan takut. Ozy dan Velia begitu cemas, mereka berdua terus saja memanjatkan doa untuk kesembuhan Zahra. Sampai akhirnya pintu ruangan terbuka dan menampilkan dokter yang menangani Zahra.

Ozy bangit menghampiri dokter, "Gimana dok?"

"Pasien mengalami cedera yang lumayan parah, kemungkinan akan mengalami koma."

Detik itu juga Ozy maupun Velia menangis. Ozy takut kehilangan adik tersayangnya, ia tidak tahu bagaimana jika Zahra pergi meninggalkanya.

Velia menyentuh pundak Ozy, "Zy, sorry. Semua salah gue."

"Nggak Vel, jangan nyalahin diri lo. Semuanya udah takdir."

Velia memeluk Ozy, mereka sama-sama menyalurkan kesedihannya.

"Kok dia minta maaf sih kak?" tanya Ify, ia melihat wajah Ozy begitu sedih.

Saat Zahra akan menyebrang untuk menyusul Velia yang baru keluar dari mini market, tanpa sengaja Zahra melihat sebuah mobil mengendari dengan cepat dan saat itu juga Velia akan menyebrang.

The Possibility Of Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang