TPOL (26) "Pulang Bareng"

84 10 0
                                    


Seorang cowok sedang duduk di kursi roftoop sekolah, entah mengapa sekarang-sekarang ini pikirannya sedang kacau. Dua hari lalu, saat ia mengajak Ify ke suatu tempat rasanya de javu sekali.

Tidak mau dipikirkan lama-lama  Ray lebih memilih menghilangkan rasa gelisahnya dengan mecari teman-temannya, setidaknya merekalah yang bisa membuat pikirannya aneh ini hilang. Saat turun dari tangga dirinya berpapasan dengan Ify. Tapi, yang mereka lakukan hanya saling melihat satu sama lain sembari berjalan. Setelah menemukan temannya Ray langsung bergabung.

"Rio mana?" tanya Ray saat matanya tidak menemukan sosok Rio.

"Tadi sih bilangnya ke toilet," jawab Alvin dan dianggukkan oleh Ray sebagai jawaban.

"Pulang sekolah kumpul tempat biasa dah yuk!" ajak Alvin

"Oke."

"Boleh."

"Oke. Tapi, entar gue anter nyokap gue dulu ya? entar pulangnya gue langsung ke tempat biasa," ujar Cakka.

"Sip."

"Gue juga agak telat kesananya, gue juga nyusul entar," kata Ozy.

"Mau kemana emang? Bukannya lo gaada urusan ya hari ini," kata Alvin.

Ray, Cakka dan Alvin menatap Ozy.

"Mm-mendadak tadi."

Alvin mengangguk.

"Cielah orang sibuk," ledek Cakka.

Ozy hanya terkekeh.

Tak lama dari itu Rio pun datang dan langsung duduk di hadapan Ray.

"Yo lo bisa kan hari ini ke tempat biasa."

"Bisa."

"Sip."

Mereka pun mengobrol dengan berbagai canda dan tawa.

*****

Ify dan teman-temannya sedang berkumpul di belakang sekolah, kelas mereka sedang tidak ada guru, dan kesempatan ini tidak mereka sia-siakan untuk berkumpul.

"Ohiya Vi lo udah temuin Pak Husein?"

Via menoleh, "Udah."

"Terus gimana?" antusias Ify.

"Gue bisa ikut ulangan susulan. Tapi, gue di suruh beli buku paket."

"Alhamdulillah kalau gitu, setidaknya nilai lo ada."

"Iya." Senyum Via.

"Ohiya pulang sekolah kita mau ke Gramed buat beli buku paketnya. Kalian mau ikut kita gak?" ajak Acha pada Ify dan Shilla.

"Wah boleh tuh, gue ikut," kata Shilla, lalu pandangannya beralih ke Ify, "Kalau lo Fy?" Shilla mengerutkan keningnya saat melihat Ify senyum-senyum sembari melihat ponselnya, pantas saja dari tadi Ify tidak mengubris ucapan Acha dan Shilla.

"Fy?"

Ia tetap fokus pada Handphone-nya.

"Ify!" panggil Shilla lagi dengan nada sedikit kencang.

"Eh iya-iya kenapa?" tanya Ify sedikit tersentak.

"Ih lo mah dari tadi gak dengerin kita ngomong ya? sibuk amat tuh sama ponselnya," kata Shilla. "Pake senyum-senyum lagi," ledeknya.

"Curiga nih, siapa tuh?" kepo Via.

"Ih apaansih, nggak kok." Mati sudah Ify tertangkap basah oleh teman-temannya, ia terlau asik bertukar pesan dengan seseorang. "Sorry deh, kalian ngomong apa tadi hehe."

The Possibility Of Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang