TPOL (56) "Pernyataan Cinta"

81 6 0
                                    


Saat di ambang pintu ponsel Ify berdering, sambil berjalan tanpa sengaja matanya menangkap seseorang yang sedang menunggunya di pintu mobil.

Entah Ify harus senang atau sedih dengan apa yang ia lihat, Ozy dia kembali. Senyum Ify mengembang dan langsung menghampiri cowok itu.

"Kak Ozy?!"

Ozy tersemyum, "Hai"

"Kak Ozy kemana aja?" tanya Ify.

Bukannya menjawab Ozy malah menyuruh Ify masuk ke dalam mobil.

"Mending nanyanya entar aja deh Fy, dari pada kita telat nanti." Kata Ozy.

"Hehe iya juga ya."

"Yaudah ayo."

Saat di dalam mobil keduanya masih sama-sama terdiam.

"Kak Ozy belum jawab tuh pertanyaan Ify, kak Ozy kemana aja?"

Ozy terdiam sebentar, "Gue gak kemana-mana kok Fy."

"Masa gak kemana-mana tapi menghilang"

Ozy tertawa. Membuat Ify heran, "Kok ketawa sih."

"Fy, sebelumnya gue mau minta maaf sama lo kalau waktu itu gak tempati janji gue."

"Gapapa kak."

"Lo maafin kan?"

"Iya Ify maafin." Tulus Ify.

"Ohiya Fy, gue mau ajak lo ke suatu tempat."

Ify menoleh pada Ozy, "Kemana kak?"

"Rahasia."

Ify mencebikan mulutnya, "Yah, kapan kak Ozy mau ajak Ify?"

"Kapan-kapan, entar gue kabarin deh."

"Okey!"

"Ohiya Fy, lain kali kalau gue chat di bales dong jangan bikin gue khawatir."

Deg!

Apa maksud Ozy sih segala khawatir, jika kak Ozy benar-benar sayang padanya kenapa Ify tidak di jadikan pacar saja? Apa Ozy masih menunggu waktu yang tepat?

"Iya kak."

*****


Shilla memasuki kelas dengan membawa dua buah minuman yang sengaja bawa untuk teman sebangkunya itu. Seperti biasa Ify selalummalas jika di ajak untuk ke kantin maka dari itulah Shilla selalu mengajak Revi.

"Fy, ini buat lo." Shilla menyerahkan jus alpukat.

"Wah terimakasih Shilla." Ify menerima minuman itu dengan senang dan langsung meminumnya.

"Buku paket matematikanya udah di ambil belum?" tanya Shilla.

Ify pun langsung menepuk keningnya, "Lupa hehe...."

"Kebiasaan."

"Gue ambil dulu deh." Ify beranjak dari duduknya.

"Mau di anter gak?"

"Gak usah."

Ify pun kembali malangkah, setelah sampai di perpustakaan ia langsung mencari buku paket yang di tuju. Tak butuh waktu lama untuk menemukan buku paket tersebut, Ify pun langsung mengambilnya. Ify tersentak kaget saat seseorang sudah ada di belakangnya dengan senyumnya.

"Kebiasaan banget deh bikin kaget."

Cowok itu hanya terkekeh, "Lo ngapain di sini?"

"Menurut lo?"

The Possibility Of Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang