TPOL (47) "Pernyataan Selama Ini"

76 5 0
                                    



Ozy menepikan mobilnya di depan rumah Ify.

"Makasih ya kak, mau masuk dulu?"

Ozy tersenyum lalu menggelengkan kepalanya, "Kayanya gue langsung balik aja."

Ify mengangguk, sebelum dirinya keluar dari mobil Ozy mehamn pergelangan tangan Ify. Membuat dirinya terdiam dengan jantung berdebar.

"Jaga diri lo baik-baik ya Fy."

"Maksud kak Ozy?"

"Ya jaga diri lo baik-baik aja, kalau ada apa-apa lo bisa hubungin gue kapan aja lo mau."

Ify menyernyitkan dahinya tidak mengerti akan ucapan Ozy, kenapa kakak kelasnya ini menjadi aneh sih? Entah Ify harus seneng atau tidak dengan ucapan Ozy saat ini.

"Kenapa Ify harus hubungin kak Ozy?"

"Gue sayang sama lo Fy," ucap Ozy serius sembari menatap wajah Ify dengan lekat.

Ify membulatkan matanya tidak percaya dengan sebuah pernyataan yang slemaa ini ia tunggu. Ini serius kah Ozy menyatakan sayang padanya? Tapi kenapa Ozy tidak menembaknya?

"Kak-"

"Gausah terlalu dipikirin, lo sekarang masuk deh kayanya bokap lo udah pulang."

Ify melirik ke dalam rumahnya, di sana sudah ada mobil papahnya yang selama ini ia selalu rindukan. Karena papah Ify sudah 1 Bulan tugas keluar kota karena kerjaan.

"Ohiya itu papah, kalau gitu Ify masuk dulu ya kak. Makasih."

Mungkin karena Ify skaing rindu ddengan papanya sampai ia lupa membalas ucapan Ozy.

****

"Papa!" teriak Ify langsung memeluk papanya itu.

"Anak papa baru pulang?"

"Ify kangen," rengeknya manja.

"Papa juga," balas Reno sembari mengecup dahi Ify. "Kamu ganti baju dulu deh, bau banget," Candanya.

"Ih papa!"

Reno hanya tertawa puas.

"Yaudah deh Ify ke kamar dulu, nanti Ify mau manja-manja lagi sama papa ah." Kekeh Ify.

Sesampainya di kamar, ponsel Ify berdering. Ia meletakan tasnya terlelbih dahulu di atas meja belajarnya, lalu merebahkan tubuhnya di kasur.

Kak Ozy

Kalau lo gak suka sama ucapan gue, gak usah dipikirin oke?

"Aduh Ify jadinya lupakan sama kejadian tadi, gara-gara papa sih. Ohiya tadi bener gak sih kak Ozy bilang sayang sama gue? Yaampun mimpi apa gue sekarang? Mana kak Ozy perhatian banget lagi bilang kalau gue harus jaga diri baik-baik, kala ada apa-apa bilang langsung sama dia."

Ify menarik selimut untuk menutupi wajahnya yang malu, mimpi apa ini?

"Tapi kok kak Ozy gak langsung nembak gue aja sih ah? Apa dia takut gue tolak? Kan gak mungkin kalau gue tolak."

Percayalah saat ini Ify benar-benar senang.

*****

Di tengah keramaian seperti ini Ray masih saja galau, padahal keempat teman-temannya sudah menghiburnya, tapi tetap saja Ray masih saja terdiam.

"Yo, kenapa sih sekarang Ray jadi pendiem terus? Kaya cewek kalau lagi ngambek." Tanya Alvin pada Rio.

"Tau tuh, lagi galau mungkin," acuh Rio.

Ozy menatap Ray dengan seksama, ia tau jika temannya itu sedang tidak baik-baik saja. Memang Ozy dan Ray itu sangat dekat dibanding teman lainnya. Ozy begitu percaya dengan Ray begitu pun sebaliknya.

"Ray kenapa sih lo?" tanya Cakka.

"Emangnya gue kenapa?" tanya Ray balik.

"Dih, malah nanya balik. Lo kalau ada masalah kan biasanya suka cerita tuh sama kita-kita."

Masalah nya beda

Sebenernya Ray tidak marah dengan Ozy, Cuma kesal saja kenapa Ify lebih dekat dengan Ozy. Entahlah kalau di bilang Ray egois ya mungkin memang egois.

"Ray!" panggill Ozy.

Ray menatap Ozy, "Apa?"

"Lo kenapa?"

"Gapapa, gue balik duluan ya. Ada urusan mendadak." Ray pun langsung meninggalkan teman-temannya.

Ozy sebenarnya pengen sekali menyusul sahabatnya itu, hanya ia mengerti mungkin Ray membutuhkan waktu sendiri dulu.

"Kenapa sih si Ray aneh banget, kaya punya pacar aja dia pake galau segala." Kata Alvin

"Lo juga sering kali kaya begitu, bisa-bisanya lo ngomongin orang." Ledek Cakka.


To Be Continue

Doakan semoga cerita ini cepat selesai dan berlanjut dicerita yang baru aamiin...😜

Silahkan berikan kritik dan saran

Ig: Amregitaa

The Possibility Of Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang