"Kau benar-benar akan pergi Saki?" tangan mulus itu membelai pipiku dengan lembut. Ada raut wajah berharap saat aku menatapnya. Berharap aku mengubah keputusanku.
"Iya bibi. Aku harus pergi," jawabku sembari menggenggam tangannya yang mulai bergetar.
"Bibi, kau jangan khawatir. Saki-mu ini akan baik-baik saja disana. Saki janji akan melepon bibi sesering mungkin," kataku tersenyum manis agar membuat bibiku lebih tenang.
"Sudahlah istriku, jangan bersikap seperti anak kecil begitu," ucap paman sambil memegang bahu bibi dari belakang. Mendengar ucapan paman, bibi mengagguk.
"Baiklah. Tapi ingat, kau harus menjaga dirimu baik-baik. Kau tidak boleh telat makan. Jaga kesehatanmu selama berada di Tokyo. Jika kau butuh sesuatu atau kau punya masalah, kau harus cepat memberitahukannya pada kami, mengerti?" kata bibi panjang lebar.
Hah.. aku hanya bisa menggangguk mendengar ibu angkat ku bicara. "Baiklah bibi, Saki akan ingat pesanmu itu," ucapku tersenyum.
Bibi dan paman adalah orang tua angkatku sejak orang tuaku kandungku meninggal saat aku masih kecil. Bibi bilang kami mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kaa-san dan tou-san ku meninggal dunia. Karna itu mereka menghidupiku hingga sekarang. Kami tinggal di Tokyo beberapa tahun lalu pindah ke Kyoto. Namun aku memutuskan untuk kembali lagi ke Tokyo dengan alasan ingin mandiri. Awalnya mereka menolak, tapi setelah ku perjelas tujuanku akhirnya mereka membolehkanku.
Aku banyak berutang budi pada paman dan bibi. Mereka menganggapku seperti anak mereka sendiri. Mereka perhatian padaku dan menyekolahkanku. Aku tidak akan pernah melupakan semua itu. Karna itulah aku ingin kembali. Sudah cukup aku merepotkan mereka selama ini. Sekarang saatnya aku untuk berani hidup sendiri. Itu merupakan tantangan yang besar bagiku. Karna bagaimanapun juga, hidup tanpa orang tua itu sulit apalagi di kota besar seperti Tokyo. Tapi aku yakin, aku pasti bisa melaluinya.
"Sudah saatnya. Bibi, paman, aku pamit." Rasa sedih menyelimuti hati ku. Aku berjalan menjauh sambil melambaikan tanganku. Bibi balas melambai.
"Kami akan merindukan mu, Saki!" Teriak paman membuatku kembali tersenyum lebar
LOVING YOU
Disclaimer :
Masashi KishimotoRate : T
Genre : Romance, Friendship
Warning : GaJe, OOC, (miss)typo
Happy Reading
.
.
.
Perjalanan dari Kyoto ke Tokyo memakan waktu hampir tiga jam akhirnya usai. Aku mengambil barang-barang ku dengan segera. Yah walaupun tidak banyak, hanya satu koper dan sebuah tas ransel.Aku melangkahkan kaki jenjangku keluar dari bandara yang luas ini. Memanggil taksi lalu menunjukkan secarik kertas berisi alamat tujuan ku. Supir itu mengangguk dan langsung menjalankan taksinya. Setelah 15 menit, taksi itu berhenti di depan sebuah rumah.
Ini dia
"Terimakasih paman," ucapku sembari memberi beberapa jumlah uang pada supir taksi tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving You (END)
FanfictionWARNING ⚠️⚠️⚠️ Follow sebelum baca Haruno Sakura, gadis berusia 17 tahun itu kembali ke Tokyo setelah beberapa tahun meninggalkan kota kelahirannya. Takdir mempertemukan dirinya dengan pemuda tampan namun memiliki sejuta sisi buruk bernama Uchiha Sa...