LOVING YOU
Happy Reading
.
.Sakura memandangi dirinya melalui cermin toilet sekolahnya dengan tatapan jijik. Ia rasa pagi itu merupakan nasib buruknya sampai berakhir seperti itu. Seragamnya basah mengeluarkan bau busuk, rambutnya kaku lantaran pecahan telur dan permen karet di lemparkan kepadanya. Benar-benar parah. Pelajaran pertama terpaksa ia lewatkan demi mengganti pakaiannya dan mencari tahu pelaku yang melakukan semua itu padanya.
"It really burns!" Ino meletakkan kantung berisi sampo dan sabun mandi di atas wastafel. Hinata membantu Sakura membuka seragamnya.
"Keterlaluan sekali," umpat Tenten menendang pintu di belakangnya.
Hinata mendengus pelan, "Aku sudah meminta Shikamaru-kun menangani hal ini. Mereka mungkin sedang memeriksa cctv di lantai 3."
"Siapapun itu, tidak akan kubiarkan lolos." Sakura menundukkan kepalanya supaya Ino dan Hinata dapat membersihkan rambutnya.
Ino berdecak keras, "Semoga saja firasatku tidak benar kalau Karin lah dalang dari semua ini."
Sakura mengepalkan dua tangannya mengingat bagaimana rubah merah itu menatapnya kemarin. Entah apa yang telah ia lakukan hingga perempuan itu begitu membencinya. Tidak mungkin Karin cemburu padanya 'kan? Sakura tidak berpikir seperti itu. Ia rasa Karin hanya seorang yang berkepribadian buruk dengan keegoisan tingkat tinggi. Kebanyakan anak-anak manja memang selalu berakhir seperti itu, bukan?
Tetapi bila memang Karin pelakunya, ia tidak akan segan dalam mengambil tindakan. Sakura perlu membuktikan bahwa mencari masalah dengannya merupakan suatu kesalahan besar yang seharusnya tidak dilakukan, bahkan untuk seorang Karin sekali pun. Beragam rencana pembalasan telah ia susun di dalam kepalanya dengan cepat. Pagi itu suasanan hatinya sedang buruk dan kejadian ini kian menambah kekesalannya.
"Ini sulit sekali," keluh Hinata menghapus peluh di keningnya.
Ino membuang napas gusar, "Kau harus ke salon, Jidat. Mereka mungkin punya cara melepaskan permen-permen karet ini dari rambutmu."
"Benar-benar tidak bisa?" tanya Sakura dan Ino menjawabnya dengan anggukan kepala. Sakura meraih kantung di atas wastafel dan melangkah masuk ke dalam salah satu bilik toilet untuk membersihkan tubuhnya.
Tenten membuka pintu saat ketukan terdengar dari luar, Shikamaru dan Sai di sana dan menunjukkan sebuah flashdisk padanya. Matanya beralih pada punggung seseorang yang berdiri di belakang Sai. Terlihat familiar baginya. Namun ia tidak ingin tebakannya benar, tidak!
Sai mengikuti arah pandang Tenten, "Oh, dia baru pindah hari ini."
Gadis bercepol dua tersebut melotot, "Kau bercanda! Bukankah harusnya dia pindah setelah musim dingin? Lagi pula beberapa hari lagi akan libur."
"You made a point." Sai menjentikkan jarinya ke arah Tenten.
"Aku pindah sekarang atau nanti, mengapa kau repot-repot memikirkannya? Itu bukan urusanmu." Neji mendelik tidak suka ke arah Tenten.
Shikamaru menghela napas panjang, "Bagaimana dengan Sakura?"
Tenten melirik ke dalam toilet tepat saat Sakura keluar setelah mengenakan seragam barunya, dan kembali beralih pada Shikamaru. "Dia tidak baik-baik saja."
Ino ikut mengintip di belakang Tenten, "Kusarankan agar kalian melindungi pelakunya. Saat ini Sakura-Jidat berada dalam mode danger."
Sai mengangguk paham, "Kami sudah mengatasinya."
"Wali Sakura Kakashi-sensei, bukan? Aku sudah melaporkan masalah ini padanya, dan dia diperbolehkan pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving You (END)
FanfictionWARNING ⚠️⚠️⚠️ Follow sebelum baca Haruno Sakura, gadis berusia 17 tahun itu kembali ke Tokyo setelah beberapa tahun meninggalkan kota kelahirannya. Takdir mempertemukan dirinya dengan pemuda tampan namun memiliki sejuta sisi buruk bernama Uchiha Sa...