Chapter 6

8.6K 739 11
                                    

LOVING YOU

Happy Reading❤

.
.
.

Sakura membaringkan tubuhnya diatas ranjang. Ia baru saja selesai mencuci seragam yang dia pinjam di sekolah sekaligus seragam miliknya yang kotor. Cukup menguras tenaga untuk menghilangkan bekas cipratan becek. Sakura harus mengucek dan menyikat permukaan seragamnya agar noda itu hilang sepenuhnya.

Hening menyelimuti kamar bernuansa pink tersebut. Ia menatap lurus keatas. Sakura menghela napas panjang. Tiba-tiba ia merindukan teriakan kaa-sannya dan tawa dari tou-sannya. Sakura bangkit dari tidurannya. Tangannya bergerak meraih bingkai kecil diatas almari samping tempat tidurnya. Sakura menatap senduh bingkai ditangannya.

"Aku merindukan kalian." Setelah mengatakan itu Sakura memeluk erat bingkai kecil itu. Air matanya jatuh membasahi pipinya namun dengan cepat Sakura menghapusnya. Ia sudah berjanji tidak akan menangis lagi karna masalah ini. Ia harus kuat menghadapi dunia tanpa dukungan orangtuanya. Lagipula masih ada bibi dan pamannya yang senangtiasa menanyakan kabarnya dan begitu peduli padanya. Itu sudah lebih dari cukup bagi Sakura.

Sakura menghela napas kemudian meletakkan kembali bingkai kecil ditempat semula. Ia berjalan keluar kamar menuju ruang tamu. Sakura berpikir daripada sendirian dalam kesunyian diruamahnya lebih baik jalan-jalan sekitaran komplek. Lumayan untuk olahraga sore, cuaca juga sedang cerah-cerahnya.

Sakura duduk diatas rerumputan. Kini ia berada ditaman yang jaraknya tiga block dari rumahnya. Sakura tersenyum melihat gadis kecil asyik bermain dengan ayahnya. Gadis sekitar lima tahun itu terlihat senang ketika ayahnya menggendongnya. Lagi-lagi kenangan bersama tou-sannya kembali teringat. Saat-saat seperti ini biasanya tou-sannya mengajak Sakura main ditaman, mengajaknya jalan-jalan, dan melakukan hal menyenangkan lainnya.

"Eh? Ada Sakura-nee rupanya. Tumben." Sakura tersadar dari lamunannya. Ia mendongak mendapati Konohamaru berdiri tepat didepannya. Bocah itu menyengir lebar kearahnya kemudian ikut duduk disamping Sakura. "Tumben nee-chan kesini."

"Aku merasa bosan dirumah. Kau sih tak pernah main kerumah lagi jadinya kan aku kesepian." Sakura pura-pura merajuk persis seperti anak kecil.

"Abisnya setiap lewat pintunya selalu tertutup jadi aku pikir Sakura-nee sedang keluar."

"Tidak kok, aku selalu dirumah. Lagian kau kan bisa mengetok pintuku."

"Iya iya besok-besok aku main kerumah Sakura-nee sama teman-temanku juga," ucap Konohamaru membuat Sakura tersenyum senang.

"Bagus-bagus."

Sakura dan Konohamaru terus mengobrol hingga matahari hampir tenggelam. Mereka membicarakan topik yang sebenarnya tidak penting sama sekali. Seperti bagaimana menyikat sepatu dengan benar atau membicarakan seekor belalang yang katanya bisa dimakan.

Karna hari sudah hampir gelap Sakura dan Konohamaru kembali kerumah masing-masing. Taman juga sudah sangat sepi hanya beberapa orang saja yang sibuk menelepon atau mencari barangnya yang tertinggal.

Ketika rumahnya tinggal beberapa meter didepannya langkahnya terhenti. Matanya menyipit ketika menangkap sebuah mobil mewah berhenti didepan pagarnya. Dua orang pria dengan jas dan celana hitam serta berkacamata hitam terlihat mengamati rumahnya. Hal itu membuat Sakura was-was. Dalam hatinya ia bertanya siapa dan mau apa mereka. Mencuri kah? Atau menawarkan lukisan kaligrafi?

Sakura menggeleng. Tidak mungkin tukang lukisan memakai mobil mewah. "Atau jangan-jangan mereka pemilik sebenarnya kedua box itu?! Mereka kemari untuk mencarinya?" ucapnya setengah menjerit. Lebay memang. Berlebihan sekali kau Sakura.

Loving You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang