Chapter 33

6K 614 53
                                    

LOVING YOU

Happy Reading
.
.

Sakura dibantu Ino masuk ke dalam mobil duduk di sebelah jok pengemudi. Hinata dan Tenten akan pulang bersama Naruto dan Neji sementara sisanya dengan Sasuke. Mereka meninggalkan rumah Ino pada pukul 5 sore sementara perjalanan pulang hampir memakan waktu hingga 4 jam lamanya. Mungkin bila memakai kereta tidak akan selama itu.

Sasuke melirik ke samping dimana Sakura tampak tertidur pulas. Ia kembali mengalihkan pandangannya ke depan dan fokus menyetir. Jalan yang ia ambil pertama menuju rumah Sai kemudian baru Sakura.

Mereka berhenti sejenak di salah satu restoran untuk mengisi perut. Sai dan Ino sudah lebih dulu memasuki restoran meninggalkan Sasuke dan Sakura.

"Bangun, Sakura," Sasuke sedikit mengguncang bahunya. Ia menghela napas pendek kala gadis emerald itu masih bergeming. Kembali ia guncang bahu Sakura, kali ini lebih kuat sehingga gadis itu tampak mengeluh. Sasuke tersentak kaget saat Sakura tiba-tiba merangkul lehernya hingga jarak keduanya begitu sangat dekat.

"Kau sedang menggodaku, heh?" tanya Sasuke namun tak ada jawaban yang keluar dari mulut Sakura. Ia masih tertidur pulas setelah mendapatkan sesuatu yang bisa dipeluknya.

"Hmm nii-chan," gumamnya dapat didengar Sasuke. Pria itu sontak mengulum senyum kemudian membiarkan posisi mereka tetap seperti itu hingga Sakura sendiri yang membuka matanya. Mendapatkan panggilan seperti itu entah mengapa memberikan sensasi aneh baginya, dan dia menyukai sensasi itu.

Gadis musim semi itu mengerjapkan matanya perlahan mengumpulkan kesadarannya. Ia mendongak polos, bertemu langsung dengan manik onyx legam milik Sasuke. Hal itu sontak membuat tubuhnya tegang lalu melepaskan diri --tepatnya melepaskan Sasuke dari rangkulannya. Ia mengedarkan pandangannya, melihat sudah sejauh mana mereka.

"Ino dan Sai kemana?" tanya Sakura.

Sasuke menunjuk ke arah restoran dengan dagunya, "Mereka sudah di dalam."

"Kenapa kita berhenti di sini?" tanya gadis itu lagi.

Sasuke memutar bola matanya malas, "Kau pikir menyetir selama tiga jam tidak menguras tenagaku? Lagipula apakah kau merasa tidak lapar?"

Sakura mengangguk paham lalu menyengir. Ia melangkah dengan tertatih-tatih karena luka di kakinya masih terasa nyeri sementara Sasuke melupakan hal itu. Pria itu berjalan lebih dulu mendekati salah satu meja dimana sudah ada Ino dan Sai di sana.

"Lama sekali, apa yang kalian lakukan?" tanya Sai menatap jahil pada Sasuke.

Sasuke mendengus pelan, "Butuh upaya besar membangunkan nona pink ini, kau tahu."

"Sakura-Jidat memang paling susah dibangunkan, Sasuke." Ino tertawa kecil mengundang delikan tajam Sakura yang ditujukan padanya.

"Pesan apa yang kau mau, Sakura." Sai memberikan buku menu kepada Sakura.

"Benarkah aku boleh memesan apa saja?" tanya Sakura mengamati isi menu tersebut.

Sai tersenyum hingga matanya menyipit, "Tentu saja, Sasuke yang akan membayar semuanya untukmu."

Pria itu tampak tak bereaksi sehingga Sakura berseru senang. Ia kemudian menambahkan beberapa makanan dalam pesanannya.

Loving You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang