LOVING YOUHappy Reading
.
.
.
"Ohayou Jidat!" teriakan Ino membuat Sakura mendelik padanya. Sakura tak membalas sapaan Ino justru berjalan menuju bangkunya lalu duduk disamping sahabat pirangnya."Berhenti memanggilku begitu, Pig!"
"Masih pagi sudah galak." Ino mengerucutkan bibirnya.
"Kau membuat diriku malu."
"Iya iya. Ino syantik selalu salah di mata Sakura-Jidat." Sakura memutar bola matanya bosan. Tak ada yang berubah dari sahabatnya itu. Masih sama seperti dulu.
"Ino ada yang ingin kuberitahukan padamu," ucap Sakura bersuara pelan.
"Apa?"
Sakura memajukan wajahnya dan berbisik ditelinga Ino. "Pulang kemarin, ada sebuah kotak di depan pintu rumahku. Kau mau tahu tidak apa isinya?"
"Hanya kotak 'kan? Memang apa isi nya?" tanya Ino tak tertarik dengan topik Sakura. Ia memilih lebih fokus pada cermin kecil di depan wajahnya.
"Aahh.. Kau akan terkejut mendengarnya." Sakura kembali ke posisi awal tak lagi berbisik ria dengan Ino.
"Memang apa isinya?" tanya Ino yang mulai penasaran. Sakura mendekatkan dirinya lagi pada Ino.
"Kotak itu.. penuh dengan uang," bisikan Sakura membuat mata Ino membulat sempurna. Mulutnya terbuka lebar seraya menatap tak percaya pada Sakura.
"Jangan melotot padaku. Menyeramkan, tahu" Sakura mendorong pelan kepala Ino menggunakan telunjuknya.
"Kau pasti berbohong. Aku tidak percaya," ucap Ino.
"Sudah kuduga kau akan bicara seperti itu. Jadi--" Sakura mengambil ponselnya lalu menunjukan foto sekotak penuh uang itu pada Ino. "--Aku memotretnya agar kau percaya padaku," ucap Sakura tersenyum bangga.
"Astaga! Bagaimana bisa?! Maksudku mana ada orang yang mau mengirim uang sebanyak ini?" Ino mengambil ponsel sakura lalu memandang foto itu dengan seksama.
"Ini sungguhan 'kan Sakura?!" tanya Ino membuat Sakura berdecak.
"Kau masih tidak percaya padaku Pig? Baiklah pulang sekolah kau ke rumahku, akan kutunjukan kotak itu padamu." Sakura merebut kembali ponselnya dan menyimpannya di saku seragam. Sakura berdiri dan berjalan kearah pintu kelas.
"Kau mau kemana Jidat?"
"Toilet." jawab Sakura singkat.
"Aku ikut!" Ino berlari menyusul sahabat pink-nya.
Masih lima belas menit lagi jam pertama dimulai. Maka dari itu banyak siswa yang berkeliaran diluar kelas.
"Kau bisa menebak siapa pengirimnya?"
"Entahlah, aku tidak tahu. Aku sudah bertanya pada paman tapi dia bilang sama sekali tidak mengirim apapun untukku," jelas Sakura yang masih fokus mencuci tangan. Sedangkan Ino sibuk memoleskan bedak di wajahnya.
"Aneh sekali. Lalu mau kau apakan semua uang itu?" Ino memasukkan bedaknya di saku seragamnya.
"Aku juga bingung harus ku apakan." Sakura dan Ino keluar toilet lalu kebali menuju kelas mereka.
"Gunakan saja. Siapa tahu ada orang yang memang sengaja mengirim uang itu untukmu."
"Kau waras? Bagaimana kalau ternyata pengirim kotak itu salah memberi alamat? Aku ragu kalau kotak itu memang sengaja dikirim untukku." Ino memutar bola matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving You (END)
FanfictionWARNING ⚠️⚠️⚠️ Follow sebelum baca Haruno Sakura, gadis berusia 17 tahun itu kembali ke Tokyo setelah beberapa tahun meninggalkan kota kelahirannya. Takdir mempertemukan dirinya dengan pemuda tampan namun memiliki sejuta sisi buruk bernama Uchiha Sa...