Chapter 46

5K 480 11
                                    

LOVING YOU

Happy Reading
.
.

"Deidara."

Pria itu melirik Sasori yang terus diam sejak mereka meninggalkan hotel. Ia menghela napas panjang, mengetahui apa yang sedang menganggu pikiran atasannya itu.

"Dia akan datang, malam ini dia ada di sana," lanjut Sasori tanpa melihat Deidara.

Deidara berdecak pelan, "Ya aku tahu, dia tamu Nyonya Mikoto. Lalu apa masalahnya? Kenapa kau terus mengeluh kalau adikmu itu tidak akan menerimamu? Aku tidak mengerti jalan pikiranmu sama sekali, Sasori. Berhentilah menjadi pecundang. Kau tahu kau tidak punya waktu untuk itu."

"Baiklah. Aku siap menghadapinya. Setelah acara malam ini usai aku akan langsung menemuinya," ucap Sasori tersirat keraguan pada ucapannya sendiri.

"Baguslah jika kau sudah memutuskan. Jangan lari lagi Sasori. Ingat, adikmu berhak mengetahui kehadiranmu dan dia adalah tanggung jawabmu."

Sasori diam tanpa mau menjawab.

Dimalam yang sama Sasuke telah siap dengan tuxedo hitam membuatnya terlihat sangat berkarisma. Orang rumah sangat sibuk saat itu namun Sasuke justru diam-diam pergi ke rumah Sakura tanpa mengatakan apapun pada Mikoto atau Itachi. Entah mengapa ia ingin menyaksikan reaksi Sakura ketika melihat penampilannya.


Sasuke memasuki halaman rumah Sakura lalu memencet bel. Beberapa waktu kemudian pintu terbuka, menampakkan seorang gadis dengan balutan hitam yang begitu kontras dengan kulit putihnya. Sasuke sampai tidak bisa mengalihkan wajah karena penampilan Sakura yang terlihat begitu cantik malam itu dengan make up tipis yang dominan bermain di bagian matanya yang terlihat lebih tajam daripada biasanya.

"Entahlah, aku tidak tahu siapa yang da--" ucapan Sakura terhenti ketika melihat Sasuke setelah ia membuka pintunya. "Sebentar Gaara."

Sasuke memutar matanya malas mendengar nama itu. Kenapa teman merah Sakura begitu merepotkan diri sendiri dengan mengantarkannya ke mansion Madara? Batin Sasuke dalam hati. Dia benar-benar tidak akan bisa akrab dengan Gaara.

"Kau? Kenapa di sini?" tanya Sakura bingung.

"Ibu ingin aku menjemputmu. Kalau kau sudah siap kita bisa berangkat sekarang."

Sakura diam beberapa saat dan menganggukkan kepalanya, "Maaf Gaara, malam ini aku tidak bisa pergi denganmu. Sasuke menjemputku."

"Dia di sana?"

"Ya." Sakura masuk kembali mengambil high heels. Ia berjalan di belakang Sasuke lalu masuk ke dalam mobil.

"Harusnya Bibi tidak perlu menyuruhmu. Maaf ya merepotkan," ucap Sakura membuka suara.

"Hn."

Sakura mengalihkan wajahnya ke arah jalanan. Ia tidak tahu kalau Sasuke terus meliriknya sejak mereka meninggalkan rumahnya. Pria itu masih tidak percaya gadis di sampingnya benar-benar Sakura yang selama ini menjadi permainannya.

"Malam ini kau berpasangan denganku." Sasuke tetap menatap lurus ke depan.

Sakura menoleh cepat dengan kerutan di keningnya, "Pasangan apa?"

"Dansa," jawab Sasuke menyeringai seraya melirik Sakura.

"Berdansa? Kau dan aku?" tanya Sakura memastikan, berharap apa yang didengarnya barusan tidak benar. Namun anggukan Sasuke serta wajah menyebalkan itu sontak membuat gadis itu menelan ludah. "Apa kau sudah tidak waras? Aku tidak tahu caranya berdansa. Tidak mau. Kau dengan Karin saja sana!"

Loving You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang