LOVING YOU
Happy Reading
.
.Sakura mempercepat langkah kakinya sebelum salju pertama menutupi jalan setapak dan menyebabkan dirinya kesulitan berjalan. Ia membawa kantung belanjaan besar dan tidak menggunakan sepatu, melainkan sendal berbahan plastik sehingga Sakura mesti berhati-hati bila tidak ingin kepalanya menyentuh aspal.
"Nak!"
Sakura menoleh ke samping dan tersenyum ramah, "Hai nenek Moe. Masuklah, udaranya semakin dingin."
"Perhatikan langkahmu!"
"Baik!"
Tiba di Yuuyo Sakura lantas mengarah ke dapur untuk memasukkan beberapa sayur mayur dan buah-buahan ke dalam lemari pendingin kemudian memasak air di panci. Bunyi lonceng yang terpasang di pintu menandakan seseorang melewatinya. Sakura mendongak melihat Konohamaru masuk dengan menenteng alat pancing dan tiga ekor ikan.
"Waah~ kau semakin hebat saja, Maru!" ucap Sakura menghentikan kegiatannya sejenak.
"Lupakan. Aku hanya mendapat sedikit untuk hari ini. Aku tidak tahan berlama-lama di luar karena udaranya sangat dingin," kata Konohamaru seraya menghangatkan kedua tangannya di atas rebusan air.
Sakura memutar matanya, "Tidak ada yang memaksamu menghabiskan waktu di sungai itu, Konohamaru."
"Kau sendiri, dari mana saja nee-chan? Kouta mencarimu." Konohamaru meletakkan hasil pancingannya di wastafel lalu duduk di kursi.
"Nana menganggunya lagi?" tanya Sakura melirik ke arah Konohamaru.
Konohamaru mengangkat bahunya, "Kurasa begitu. Aku tidak mengerti mengapa Nana begitu agresif pada Kouta."
Sakura menutup pintu lemari pendingin kemudian mengumpulkan bahan-bahan kue di atas meja. Kouta menyukai makanan manis seperti cokelat dan permen. Bila diamati dengan seksama anak itu terlihat pendiam dan sedikit anti sosial. Entah apa yang telah dialaminya sampai menjadi pribadi tertutup seperti itu.
"Nee-chan sedang apa?" tanya Konohamaru memiringkan kepalanya. Sakura kini tengah menuangkan tepung dan gula setelah memecahkan 6 butir telur ke dalam wadah.
"Membuat kue untuk bocah-bocah itu," jawab Sakura memainkan alisnya. Ia menyetel musik dan bersenandung selama tangannya bergerak mencampurkan adonan.
Yui menghampiri Sakura. Ia berhenti di samping Konohamaru dan mengacak puncak kepala bocah itu, "Di ruangannya, sedang bersiap menyambut tamu."
"Begitu."
"Kau membuat kue lagi? Sakura memang yang terbaik," serunya mengecup pipi Sakura lalu kembali pergi. "Ah! Kau dengar itu? Aku pikir tamu Shizune-sama sudah datang."
Samar-samar Sakura memang mendengar suara Shizune sedang berbincang. Ia mengernyitkan keningnya, "Berapa banyak tamu sensei yang datang?"
Konohamaru berpaling ke arah sumber suara, "Aku yang periksa?"
"Coba lihat sana."
Konohamaru lantas beranjak dan mengintip dari balik tembok. Setelah melafalkan wajah-wajah tamu, ia kembali ke tempat duduknya semula.
"Siapa saja yang datang?" tanya Sakura sembari memotong buah kiwi menjadi beberapa bagian.
"Bibi Mikoto dan seorang pria, aku tidak pernah melihatnya. Dan satu pria lagi, tapi dia memisahkan diri jadi aku tidak bisa melihat wajahnya," jawab Konohamaru lalu melahap buah kiwi yang telah dipotong. Sakura melotot dan memukul tangan bocah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving You (END)
FanfictionWARNING ⚠️⚠️⚠️ Follow sebelum baca Haruno Sakura, gadis berusia 17 tahun itu kembali ke Tokyo setelah beberapa tahun meninggalkan kota kelahirannya. Takdir mempertemukan dirinya dengan pemuda tampan namun memiliki sejuta sisi buruk bernama Uchiha Sa...