Chapter 22

7.4K 651 49
                                    

LOVING YOU

Happy Reading 😆
.
.

"Hey Sasuke, sampai kapan aku harus jadi budakmu? Ini sudah seminggu bukankah masih ada satu permintaan lagi? Cepat katakan dan akhiri permainan ini! Aku sudah bosan melihat wajahmu setiap hari," ucap Sakura mengerucutkan bibirnya sambil mengerjakan tugas biologi milik Sasuke di perpustakaan sementara Sasuke sendiri sedang asyik bermain dengan ponselnya tanpa menghiraukan Sakura sama sekali.

"Hn." Sasuke masih fokus menatap layar ponselnya membuat Sakura berdecih kesal.

"Jangan buat aku marah, pantat ayam!" seru Sakura memukul permukaan meja hingga menimbulkan suara keras. Beberapa pasang mata menatap sinis padanya karena telah menganggu ketengan di perpustakaan. Sakura hanya bisa ternyum kikuk sambil bergumam meminta maaf pada penghuni perpustakaan.

Sasuke tersenyum miring menertawakan Sakura. Gadis itu beralih mendelik tajam pada Sasuke. Ia kembali mengerjakan tugas milik Sasuke sambil bergumam tidak jelas.

Beberapa menit kemudian Sakura tiba-tiba berdiri dengan kesal. Gadis itu sudah selesai mengerjakan semua tugas dan berniat pergi, namun tangan Sasuke lebih dulu menahannya. "Mau kemana kau?" tanya Sasuke datar.

"Aku sudah menyelesaikan semua tugasmu,  aku mau makan di kantin. Bye!"

Sasuke memandang punggung Sakura yang menjauh dengan tatapan sulit diartikan. Setelah Sakura keluar dari perpustakaan, Sasuke menyusulnya. Ia berjalan cepat demi bisa meraih bahu Sakura. Gadis musim semi itu mengerutkan kening melihat Sasuke menghentikan langkahnya.

"Apa lagi?" Bukannya menjawab Sasuke justru memberikan dompetnya pada Sakura. Asal tahu saja, Sasuke sudah beberapa kali melakukan itu pada Sakura tanpa ada rasa takut. Entahlah Sasuke berpikir Sakura bukan gadis yang memiliki niat buruk, ia sepenuhnya percaya pada Sakura dan mempercayakan dompetnya dipegang oleh pelayan kesayangannya. Padahal Sasuke tidak pernah memberikan dompetnya kepada satupun pacarnya. Lagipula Sasuke tidak hanya mempunyai satu dompet. Ada banyak tersimpan di laci kamarnya dengan beragam merk ternama. Holang kaya mah bebas shay.

"Beli makan untuk kita berdua lalu bawa ke rooftop. Aku tunggu disana dalam 10 menit, kalau kau tidak datang aku pastikan kau akan menyesal," suruh Sasuke seenak jidat lalu pergi ke rooftop lebih dulu.

Sesampai di rooftop Sakura mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Sasuke. Ia melangkah maju lalu berhenti ketika pendengarannya menangkap suara tawa perempuan. Sakura menoleh ke samping kanan dan menemukan Sasuke sedang asyik bercumbu dengan seseorang yang ia kenali. Sakura membuang napasnya, untuk yang kesekian kalinya Sakura melihat pemandangan seperti itu.

Sebenarnya Sakura enggan menganggu aktivitas dua sejoli laknat itu. Tapi mau bagaimana lagi Sasuke mengancamnya harus datang dalam 10 menit, kalau Sakura berbalik pergi ia dianggap membantah perintah Sasuke. Siluman ayam itu tentu akan berbuat buruk padanya.

Sakura melangkahkan kakinya mendekati Sasuke yang masih belum menyadari kedatangannya. Radius lima meter Sakura berdehem pelan, keduanya mendongakkan kepala melihat ke arahnya. Sakura menatap ke bawah demi mengindari kontak mata dengan Sasuke yang kini menatapnya kaget. Sementara Karin berdecih tidak suka dengan keberadaan Sakura disana.

Sakura meletakkan dompet Sasuke beserta makanan pesanan Sasuke di dekat pria itu. Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun Sakura segera meninggalkan rooftop. Daripada harus merasakan sesak didadanya lebih baik Sakura cepat pergi dari sana. "Keterlaluan. Dia sengaja menyuruhku ke atap hanya untuk memamerkan kemesraannya? Dasar pasangan laknat," umpat Sakura disepanjang perjalanannya menuju kantin. Mungkin saja ketiga temannya masih disana.

Loving You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang