LOVING YOU
Happy Reading
.
."Minggir!"
Anak-anak kelas XI-B yang masih setia berdiri di tangga seketika memberi jalan kepada sang penguasa sekolah. Mereka semua menundukkan kepala tak berani menatap Sasuke yang terlihat sangat marah. Bahkan beberapa dari mereka menahan napas ketika Sasuke lewat begitu saja menuruni tangga.
Sementara di tempat lain Sakura kini sedang menikmati dua onigiri yang baru saja ia beli untuk mengisi perut. Permainan voli tadi cukup menguras tenaganya sehingga ia butuh sesuatu yang dapat mengganjal perut kosongnya.
Suasana kantin begitu sepi dikarenakan kegiatan belajar mengajar masih berlangsung. Daripada Sakura bertemu Sasuke lebih baik ia membolos pelajaran Kurenai-sensei. Masa bodoh dengan semuanya. Jujur Sakura masih kesal dengan sikap Sasuke belakangan ini. Ia akan menghindarinya sama seperti apa yang pria itu lakukan padanya seminggu terakhir. Sakura sudah memutuskan untuk tidak berbicara sampai ia mendapat permintaan maaf dari Sasuke.
"Sakura!"
Gadis musim semi itu terkejut dan langsung menoleh begitu mendengar namanya dipanggil. Ia menghela napas lega sebab bukan Sasuke yang saat ini duduk satu meja dengannya, melainkan Ino dan Tenten yang terlihat ngos-ngosan usai berlari.
"Kalian membolos?" tanya Sakura menaikkan sebelah alisnya.
Ino menggeleng cepat kemudian menidurkan kepalanya di atas meja. "Sensei tidak masuk. Kami ke sini karena kau tiba-tiba menghilang disaat Sasuke sedang menunggumu. Kau sungguh berani, Jidat."
Sakura berdecih pelan kemudian melanjutkan makannya yang sempat tertunda.
"Aku rasa ada yang ingin Sasuke bicarakan denganmu. Kenapa kau tidak menemuinya saja, Sakura?" tanya Tenten yang langsung mendapat penolakan dari Sakura berupa pelototan tajam.
"Big no, Tenten! Aku tidak mau bicara dengannya kalau bukan permintaan maaf yang ingin dia sampaikan padaku."
"Kau tahu kata mustahil? Sampai kucingku bertelur pun dia tidak akan mungkin mengatakannya, Jidat. Jangan mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin," sahut Ino mendengus sebal.
"Kenapa mustahil? Dia pernah meminta maaf padaku," ucap Sakura berhasil membuat Ino tersedak ludahnya sendiri. Gadis itu melotot tidak percaya.
"Kau sedang membual?" Sakura memutar bola matanya malas.
"Terserah, aku tidak memaksa kalian percaya padaku," jawab Sakura mengendikkan bahunya.
"Tapi--"
"Ah aku mau ke toilet." Sakura beranjak dari tempat duduknya melangkah keluar kantin. Tepat setelah Sakura masuk ke dalam toilet wanita, dari arah berlawanan terlihat Sasuke tengah berjalan dengan langkah panjang mencari gadis musim semi tersebut. Ia belok ke kiri dan masuk ke kantin, menemukan Ino dan Tenten sedang duduk di meja tengah. Sasuke buru-buru menghampiri kedua kawan terdekat Sakura.
"Di mana gadis gulali itu?" tanya Sasuke to the point sambil menatap tajam keduanya. Ino serta Tenten mati-matian menelan ludah yang entah mengapa terasa seperti menelan sebuah batu yang tersangkut di tenggorokan mereka. Begitu sulit hingga lupa bernapas.
"Di toile--"
"Kami tidak tahu, Sasuke. Dia tiba-tiba menghilang begitu saja usai pelajaran olahraga," jawab Ino buru-buru memotong ucapan Tenten membuat gadis itu melotot tidak percaya.
Sasuke semakin menatap Ino dengan tatapan menusuk, sementara gadis itu berusaha terlihat biasa walau kedua tangannya mengenggam erat ujung roknya.
"Lalu kenapa kalian di kantin?" tanya Sasuke curiga. Demi apapun tatapan Sasuke seolah tengah bersiap menerkam tubuh keduanya jika ketahuan berbohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving You (END)
FanfictionWARNING ⚠️⚠️⚠️ Follow sebelum baca Haruno Sakura, gadis berusia 17 tahun itu kembali ke Tokyo setelah beberapa tahun meninggalkan kota kelahirannya. Takdir mempertemukan dirinya dengan pemuda tampan namun memiliki sejuta sisi buruk bernama Uchiha Sa...