Chapter 8

8.7K 676 17
                                    

LOVING YOU

Happy Reading😊

.
.
.


Ino menarik kasar pergelangan tangannya hingga cekalan Sai terlepas. Gadis barbie itu menatap tajam pada pemuda di depannya. Sai dengan seenaknya memaksa Ino ikut dengannya.
"Apa maumu?" ketus Ino.

"Kenapa bertanya begitu?" tanya Sai santai memasang senyum khasnya.

"Katakan apa maumu Sai, aku tidak suka berlama-lama denganmu." Ino mengalihkan wajahnya menatap ke arah lain sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Jahat sekali. Memangnya salah kalau aku ingin berbicara dengan kekasihku sendiri?"

"Cih! Sudah kubilang berapa kali Sai, kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi. Jadi aku mohon padamu, jauhi aku." Baru saja akan pergi namun bahunya ditahan oleh Sai.

"Kumohon Ino beri aku kesempatan." Sai berkata dengan wajah serius kali ini.

"Maaf Sai, aku tidak bisa. Kau membuat luka terlalu dalam."

Ino melirik bahunya ketika Sai melepaskan tangannya dari sana. Mereka saling tatap dalam diam. Mencoba bertanya-tanya apakah perasaan antar keduanya sudah benar-benar hilang. Lalu bagaimana dengan kenangan mereka dulu? Sangat disayangkan jika terlupakan begitu saja.

Ino mengalihkan tatapannya lagi ketika dia rasa matanya memanas. Gadis blonde itu segera meninggalkan Sai, tak ingin pemuda itu melihatnya menangis. Ino berjalan dengan langkah cepat menuju tempat Sakura dan Tenten. Dia harus menceritakan semuanya pada mereka agar hatinya merasa tenang kembali.

🌸🌸🌸

Sakura berdecak kesal sebab tak kunjung menemukan Ino, bahkan mereka rela mengintip ke parkiran hanya untuk melihat apakah ada Ino disana. Sakura berkacak pinggang, matanya kembali menyapu seluruh pengunjung kolam renang mau itu anak-anak sampai bapak-bapak, siapa tau mirip dengan Ino begitu.

"Sakura kita duduk saja lagi, aku haus." Sakura mengangguk, Tenten mengajak Sakura ke penjual minuman dingin. Gadis bercepol itu langsung menghabiskan minumannya dalam sekali teguk tanpa membaginya dengan Sakura.

Sakura menengok ke belakang ketika seseorang menepuk bahunya. Baik Sakura maupun Tenten terkejut melihat Sasuke dan teman-temannya.

"Kau! Menguntitku ya?!" Sakura menunjuk langsung wajah Sasuke.

"Untuk apa aku menguntit gadis gila sepertimu?" sarkas Sasuke dengan wajah datarnya.

"Lalu kenapa kau bisa disini?" Sakura memicingkan matanya curiga.

"Memangnya kenapa aku disini, ada larangan tertulis, heh?"

"Masalahnya aku tidak suka melihatmu. Kau tau, rasanya aku alergi jika di dekatmu. Jadi menjaulah, hush hush." Sakura mengusir Sasuke seperti dia mengusir kucing, dan itu membuat Sasuke tidak suka. Pemuda tampan itu merasa direndahkan, apalagi Naruto sedang mati-matian menahan tawa di belakangnya.

"Kalo begitu kenapa bukan kau saja yang pergi?" Sasuke melihat Sakura dengan pandangan meremehkan.

"Ayo Tenten kita duduk saja di kursi lain. Disini ada siluman ayam." Sakura menarik Tenten untuk ikut dengannya menjauh dari tempat Sasuke berdiri.

"Kau bisa berenang, Pinky?" Sakura menghentikan langkahnya kemudian berbalik menatap Sasuke dengan dagu terangkat.

"Kenapa?"

Loving You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang