Chapter 10

9K 661 26
                                    

LOVING YOU

Happy Reading guys 😄
.
.
.

Sakura berlari menuju KHS dengan langkah panjang. Tak mempedulikan rambutnya yang sudah acak-acakan saking cepatnya dia berlari. Baju seragamnya juga agak kusut, belum lagi wajahnya penuh dengan keringat.

Jam sudah menunjukkan pukul 06.56, empat menit lagi bel masuk akan berbunyi tapi Sakura masih harus melewati satu gang lagi untuk sampai di sekolahnya. Gadis musim semi itu terlambat bukan karna telat bangun, melainkan karna permintaan Sasuke yang mengharuskannya membuat nasi goreng ekstra tomat untuk pemuda raven itu.

Masalahnya adalah Sasuke baru memintanya tadi pagi. Sakura harus membeli tomat terlebih dahulu di toko sayuran di depan komplek rumahnya. Sakura juga harus rela berteriak pagi-pagi hanya untuk membangunkan pemilik toko tersebut.

Dan di sinilah Sakura sekarang, berdiri dengan wajah memelas sambil memegang pagar sekolah yang menjulang tinggi itu. Jika Sakura tidak sedang mengenakan rok, mungkin dia sudah memanjat pagar untuk bisa masuk ke dalam.

"Paman kumohon buka pagarnya sekali ini saja untukku. Sebentar lagi ada kuis matematika, aku tidak mau nilaiku kosong. Apa kau tidak kasihan padaku, sebelumnya aku tidak pernah terlambat kan paman?" ucapnya dengan nada memohon, berusaha mengeluarkan jurus rayuannya yang biasa dia gunakan jika terlambat.

"Itu karna kau masih baru disini makanya belum pernah terlambat. Maaf ya aku tidak bisa membuka pagarnya. Sudah jadi tugasku untuk tidak membukakan pagar bagi murid yang terlambat," jelas satpam berseragam lengkap itu lalu masuk kembali ke pos kecil nya.

Sakura menghentakkan kakinya kesal. "Gara-gara nasi goreng sialan ini aku jadi terlambat. Akan ku lempar ini ke wajahnya nanti, keterlaluan!" gerutunya sambil berkacak pinggang.

"Hey," sapa seseorang dari belakang Sakura. Sakura berbalik dan mendapati pemuda berkulit putih bag mayat tersenyum padanya. Sakura menatapnya datar.

"Kau telat juga? Kenapa bisa sama denganku, ya. Jangan-jangan kita jodoh, hahaha." Sakura berdecih kerasa membuat pemuda di depannya berhenti tertawa.

"Pantas saja Ino tidak mau kembali padamu, kerjaanmu hanya merayu para gadis." Sai terdiam mendengar kata-kata Sakura yang menusuk tepat di hatinya.

"Jangan harap kau bisa kembali bersama Ino kalau kelakuanmu masih seperti ini. Sahabatnya saja kau rayu apalagi di luar sana," ucap Sakura ketus dengan tatapan tajam pada Sai.

"Kalau kau benar-benar mencintai Ino tunjukkan padanya kalau hanya dia yang kau istimewakan. Perlakukan dia se-spesial mungkin melebihi gadis-gadis lain. Bila perlu hilangkan kebiasaan merayumu itu." Sai masih diam sampai Sakura pergi dari hadapannya. Namun dengan cepat Sai menghentikan langkah Sakura.

"Apa?" tanya Sakura ketus.

"Terima kasih."

"Hah?" Sakura menatap heran pada Sai yang malah tersenyum padanya.

"Akan kulakukan semua yang kau katakan tadi. Aku mencintai Ino dan tidak ingin kehilangan dia. Aku akan berusaha menghilangkan kebiasaan buruk ku ini, demi Ino," jawab Sai terdengar begitu serius. Tanpa Sai sadari perkataannya tadi membuat senyum kecil di bibir Sakura.

"Kalau begitu buktikan, jangan hanya bicara saja."

"Lihat saja nanti,"

"Ikut aku Sakura, aku tau jalan rahasia."

"Benarkah? Kau tidak mencoba menipuku, kan?"

"Percayalah padaku."

"Ya sudah tunjukkan padaku."

🌸🌸🌸

"Apa ini?" tanya pemuda tampan dengan rambut model pantat ayam, dia menatap datar kotak bekal berwarna pink di depannya.

"Aku tau kau tidak buta, Uchiha," jawab gadis berambut merah muda yang duduk di samping pemuda tadi.

"Dimana tomatnya?"

"Itu yang merah-merah, kau benar-benar buta ya?" Sasuke menatap tajam Sakura lalu kembali memperhatikan bekalnya dengan seksama.

"Kenapa hanya segini? Aku sudah bilang nasi goreng dengan ekstra tomat. Kau mengerti arti ekstra tidak?" Sakura membuang napasnya kesal. Rasanya tangannya gatal ingin menjambak siluman ayam berambut aneh di sampingnya. Tapi dia urungkan, tidak ingin menambah masalah karna statusnya sebagai asisten Sasuke, atau bahasa kasarnya budak.

"Hanya itu yang tersisah," sahut Sakura dengan nada kesal. Emosi Sakura naik ketika Sasuke masih memasang wajah tak berminat akan bekal yang sudah dia buat, sampai mengorbankan satu pelajaran pertama.

"Ya sudah kalau tidak mau biar aku saja yang makan." Sakura menutup kotak bekalnya kasar lalu mengambilnya dari hadapan Sasuke, namun tangannya ditahan pemuda itu.

"Iya iya aku makan." Sasuke kembali membuka bekalnya dan menyuapi dirinya. Detik berikutya Sasuke ketagihan untuk terus menyantap nasi goreng buatan Sakura itu sampai habis tak tersisa. Walau wajahnya tak menunjukkan bahwa dia sangat menyukai masakan Sakura.

"Enak, heh?" Sebelah alis Sakura terangkat melihat pemuda bermata onyx di sampingnya. Dia penasaran bagaimana menurut Sasuke perihal nasi goreng buatannya. Selama ini yang merasakan masakannya hanya dirinya dan Konohamaru. Jadi Sakura sedikit gugup dengan jawaban Sasuke.

"Biasa saja," jawabnya singkat.

"Begitu, ya? Ya sudahlah, aku juga tidak peduli kau suka atau tidak." Sakura berdiri lalu mengambil kotak bekalnya dari tangan Sasuke, kemudian berjalan meninggalkan pemuda tampan itu menuju kelasnya.

***

see you in the next chapter 👐

see you in the next chapter 👐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Loving You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang