Di pagi hari, Taeyeon melangkahkan kakinya dengan riang untuk menghampiri Baekhyun yang sedang meminum kopi di dapur.
"Selamat pagi Baekoong!!" sapa Taeyeon ceria.
Baekhyun terkekeh pelan mendengarnya, "Panggilan macam apa itu?"
"Hehe.. Itu panggilan sayang dariku agar kita menjadi lebih akrab," jawab Taeyeon, ia mengekor Baekhyun menuju ruang tengah untuk menonton tv.
"Kau tak bekerja?" tanya Taeyeon, biasanya setiap jam segini ia selalu melihat Baekhyun sudah rapi.
"Ini Hari Minggu."
Gadis bermarga Kim itu menepuk jidatnya. "Ah iya ya, kau benar." ia menolehkan kepalanya untuk memperhatikan Baekhyun.
"Ngomong-ngomong kau sudah punya kekasih belum?" tanya Taeyeon, ia memeluk lututnya dan menumpukan pipinya sambil memperhatikan Baekhyun.
"Aku tak punya waktu untuk hal seperti itu," jawab Baekhyun yang membuat gadis di sampingnya itu mendengus.
"Iya iya seorang pria berjas mahal mana mungkin sempat memikirkan pacar," sindir Taeyeon, tapi sedetik kemudian senyumnya merekah kembali mengingat kejadian semalam.
"Baekhyun-ah di samping kamar ini ada seorang penghuni baru," cerita Taeyeon semangat.
"Oh, memang kenapa?"
"Dia... Tampan," ucap Taeyeon sambil memperlihatkan cengirannya.
Baekhyun yang melihat itu hanya memutar bola matanya malas. "Sepertinya setiap pria yang kau temui akan disebut tampan."
Taeyeon menggeleng. "Tidak semua. Pemilik gedung ini seorang pria tua dan aku tak pernah menyebutnya tampan," bela Taeyeon.
"Ya ya ya terserah kau lah," ucap Baekhyun, ia kembali memfokuskan dirinya pada televisi yang tadi sempat ia abaikan.
Taeyeon mendengus sebal melihat Baekhyun kembali pada mode dinginnya, ia memeluk lengan kanan Baekhyun dan bersandar pada pundaknya.
"Kau tak boleh dingin seperti itu terhadap seorang gadis."
Baekhyun yang merasa tak nyaman, melepas tangan Taeyeon paksa. "Kau juga tak boleh cabul seperti itu terhadap orang di sekitarmu."
"Ish kau menuduhku cabul lagi!" sahut Taeyeon tak terima, ia mengerucutkan bibirnya.
"Kau memang cabul bodoh."
"Aku tak bodoh!"
"7 x 8?"
Mendengar pertanyaan dadakan itu, Taeyeon berpikir sebentar. "Eung... 53?"
"Tuh kan kau bodoh," ucap Baekhyun menang, ia mematikan tv dan pergi ke kamarnya.
"Ish kenapa kau menyebalkan sekali sih?!" kesal Taeyeon, ia menghentakkan kakinya dan memilih pergi keluar apartemen. Entah kenapa emosinya sering naik jika sudah beradu mulut dengan pria itu.
"Lihat saja kau," geram Taeyeon. Ia bersumpah akan membalas dendam kepada pria menyebalkan itu.
"Taeyeon-ssi?"
Merasa dipanggil, Taeyeon menolehkan kepalanya dan mendapati pria yang kemarin bertemu dengannya di atap. Seketika saja senyuman Taeyeon merekah.
"Luhaan!" ia menghampiri pria itu dan berdiri dihadapannya.
"Kau mau kemana?" tanya Taeyeon sembari tersenyum manis, hal itu membuat Luhan mau tak mau jadi ikut tersenyum.
"Aku ada perlu dengan Fany, kau mau ikut?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Ghost! ✔
Fanfikce[COMPLETE] Karena pertengkarannya dengan sang ayah, membuat Baekhyun harus pergi dari rumah dan pindah ke sebuah kamar apartemen yang 'katanya' angker. Namun Baekhyun yang tak percaya akan hal supranatural memilih menetap tanpa tahu bahwa di sana te...