41 - Evidence Revealed

1.2K 210 117
                                    

Chapter ini panjang banget sampe 3000+ word, jadi jangan lupa vote ya dan komen yang banyak 💖

***

Yoona membuka tirai hijau yang mengarahkannya pada sebuah ruangan bernuansa hijau yang dipenuhi dengan lampu-lampu kecil di temboknya. Dengan perasaan yang sedikit ragu, Yoona memasuki ruangan tersebut diikuti Seohyun di belakangnya, mereka kini telah menyamar sebagai manusia biasa yang dibalut dengan seragam sekolah berwarna merah marun yang mereka dapatkan di tempat laundy apartemen yang mereka huni. Gadis yang lebih muda awalnya memang tidak begitu tertarik menghabiskan tenaganya hanya untuk berkonsultasi dengan cenayang, menurutnya cenayang merupakan hal yang tidak masuk akal dari segi ilmu pengetahuan manapun. Ia tak mengerti apa yang ada di dalam otak gadis bermata rusa di sampingnya itu hingga selalu memilki ide-ide konyol yang tak terpikirkan olehnya.

"Permisi?" Yoona membuka suaranya, karena di ruangan itu terasa sepi dan tidak ada tanda-tanda seseorang di dalam sana.

"Mau apa kalian?"

"ARGH MAMA!" Seruan kaget Yoona membuat Seohyun dan cenayang yang ternyata sedari tadi di belakang mereka reflek menutup telinga.

"Kenapa berisik sekali sih," dengus cenayang muda tersebut sembari mendudukkan dirinya di kursi tempat ia biasa bekerja.

"Kau mengangetkanku!" seru Yoona. "Seperti hantu saja."

"Tidak sadar diri," cibir Seohyun pelan yang langsung disikut oleh Yoona.

"Ah sudahlah, silahkan duduk di sana." Cenayang tersebut menunjuk ke arah dua bantal yang terdapat di depan meja kerjanya yang biasa dipakai untuk duduk pelanggan konsultasi.

"Maaf sebelumnya, tapi kami harus memanggilmu apa?" tanya Seohyun setelah ia dan Yoona mendudukkan diri di hadapan cenayang tersebut.

"Joy, Joy Park. Panggil aku seperti itu saja."

"Dibanding Joy bukankah kau lebih ke Scary?"

Joy mengerutkan dahinya mendengar ucapan Seohyun. "Kalian ke sini mau konsultasi atau mengajak aku bertengkar?"

"Ah tentu saja konsultasi." Yoona memotong pembicaraan sebelum ada pertengkaran. "Maafkan temanku ini ya, dia sedang masa puber jadi suka tidak jelas bicaranya."

"Ya sudah, apa yang ingin kalian tanyakan?" tanya Joy setelah sebelumnya mendengus sebal.

Yoona berdeham sebelum membuka suaranya untuk bercerita. "Jadi teman kami menghilang entah kemana, tetapi di apartemennya kami mendapati banyak sekali darah tanpa sejengkal pun terdapat sidik jari pelaku. Menurutmu mereka ada di mana?"

Joy mengambil kantong berisi beras di dekatnya dan menyebarkannya di meja. Ia menutup matanya dan mengambil salah satu beras lalu memakannya. Sedangkan di hadapannya, Seohyun dan Yoona hanya menatap Joy kagum karena baru pertama kali melihat ritual seperti ini. Hingga Joy secara tiba-tiba membuka matanya dan menatap kedua gadis di hadapannya tajam.

"A-ada apa?" tanya Yoona kaget karena tiba-tiba ditatap seperti itu.

"Tubuhnya... ada di sebuah desa terpencil. Kalian harus cepat membawanya pulang."

Seohyun mengerutkan dahinya. "Di mana lebih tepatnya?"

"Pelakunya ada di sekitar kalian, kenapa tidak bertanya langsung padanya?"

Seohyun dan Yoona hanya terdiam saling memandang. Lalu Seohyun yang teringat sesuatu mengeluarkan sebuah foto dari sakunya. "Menurutmu bagaimana dengan dia?"

Joy memegang foto yang diberikan Seohyun, namun didetik berikutnya ia langsung melepaskan fotonya lagi. Membuat Yoona menatapnya heran. "Kenapa? Fotonya memang sudah usang, tapi tidak semenjijikan itu juga."

Oh My Ghost! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang